Note

Nasib Saham Meratus Jasa (KARW), Top Gainers 2024 yang Terjebak ARB 10 Hari

· Views 29
Nasib Saham Meratus Jasa (KARW), Top Gainers 2024 yang Terjebak ARB 10 Hari
Nasib Saham Meratus Jasa (KARW), Top Gainers 2024 yang Terjebak ARB 10 Hari. (Foto: Meratus)

IDXChannel – Tekanan jual di saham sektor bisnis logistik maritim PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) belum mereda. Pupusnya rumor akuisisi membuyarkan ekspektasi investor selama ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan Rabu (18/9/2024), saham KARW terhempas hingga minus 9,96 persen ke Rp2.530 per saham, menembus batas auto rejection bawah (ARB) untuk emiten dalam papan pemantauan khusus (PPK).

Baca Juga:
Nasib Saham Meratus Jasa (KARW), Top Gainers 2024 yang Terjebak ARB 10 Hari IHSG Berpotensi Menguat Lagi, BoW ACES-AVIA dan Spec Buy BBNI-MDKA

Tak pelak lagi, saham KARW sudah ARB 10 hari berturut-turut atau sejak 4 September lalu.

Dalam sepekan, saham KARW jatuh 40,61 persen

Baca Juga:
Nasib Saham Meratus Jasa (KARW), Top Gainers 2024 yang Terjebak ARB 10 Hari Wall Street Tumbang Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Jumbo

Namun, sejak awal tahun (YtD) KARW masih melesat 4.960 persen.

Saham KARW masih menduduki peringkat pertama di daftar saham top gainers sepanjang 2024.

Baca Juga:
Nasib Saham Meratus Jasa (KARW), Top Gainers 2024 yang Terjebak ARB 10 Hari Hari Ini Cum Dividen BTON, TCPI Gelar RUPSLB

Asal tahu saja, papan pemantauan khusus sendiri memberlakukan sistem full call auction (FCA), yang terdiri dari 5 sesi (kecuali Jumat sebanyak 4 sesi), yang mengurangi transparansi transaksi dan likuiditas perdagangan.

ARB beruntun belakangan ini tak pelak lagi mengakhiri reli hingga auto rejection atas (ARA) 10 persen berjilid-jilid sebelumnya.

Saham KARW, yang bangkit dari level gocap seiring diakuisisi raksasa pelayaran RI Meratus, sempat terbang 11.000 persen sepanjang 2024—sebelum harga menukik tajam.

Sebelum terbenam di ARB, Investor rajin mengakumulasi saham KARW yang mendapat notasi khusus dari bursa di tengah ketatnya likuiditas dalam skema FCA selama 2024.

KARW memeroleh notasi khusus kriteria 5, yang berarti perusahaan memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir. Per 30 Juni 2024, ekuitas KARW minus Rp532,02 miliar.

Sebagai pengingat, per 1 Februari 2024, pemegang saham pengendali KARW adalah PT Saranakelola Investa (SKI) dari Group Meratus.

Saranakelola menjadi pengendali KARW usai mengambilalih 80,19 persen kepemilikan saham dari ICTSI Far East Pte. Ltd. 

Pasca-akuisisi tersebut, PT ICTSI Jasa Prima Tbk berganti nama menjadi PT Meratus Jasa Prima Tbk.

Penyebab Penurunan Harga

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyinggung soal rumor batalnya Meratus yang sebelumnya dikabarkan berencana menjalin kerja sama dengan Abu Dhabi Ports Group (AD Ports) melalui penjualan PT Meratus Line, dengan nilai transaksi yang diperkirakan mencapai USD2 miliar.

AD Ports juga sebelumnya direncanakan akan ikut mengelola Pelabuhan Patimban di Jawa Barat.

Penting dicatat, kata Michael Yeoh, KARW tidak memiliki hubungan langsung dengan Meratus, kecuali dari sisi pemilik yang sama, yakni keluarga Menaro.

Michael melanjutkan, lantaran penjualan perusahaan dengan skala besar akan dikenakan pajak sekitar 35 persen, investor berharap aset Meratus akan dimasukkan ke KARW.

Dalam skema ini, kaya Michael, apabila kabar kerja sama tersebut tidak dirumorkan batal, transaksi dengan AD Ports akan dilakukan melalui tender offer, yang berarti biaya yang dikenakan hanya berupa biaya jual-beli atau biaya tender offer (TO).

“Yang jauh lebih murah dari pajak jual beli,” kata Michael kepada IDXChannel.com, Rabu (18/9/2024).

Aset Meratus diketahui cukup besar jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar KARW, yang saat ini berada di angka Rp1,49 triliun.

Namun, kata pria yang kerap disapa MY tersebut, kabar pembatalan transaksi di muka membuat KARW tidak bernilai sebesar aset Meratus.

Yang perlu digarisbawahi, Michael bilang, pergerakan turun saham KARW bukan karena skema FCA, melainkan karena deal yang batal.

“Kenaikan KARW [juga] bukan karena pertimbangan ekuitas, tapi karena potensi aset meratus yg akan di-backdoor,” kata Yeoh.

Asal tahu saja, backdoor listing—alias pencatatan tidak langsung—adalah proses di mana sebuah perusahaan swasta masuk ke pasar modal dengan cara mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan publik yang sudah terdaftar di bursa, alih-alih melalui penawaran umum perdana (IPO).

Sementara, saat ini KARW hanya memiliki jasa bongkar muat pelabuhan. “Belum ada aset [Meratus] apapun yang dimasukkan,” ujarnya.

Karenanya, menurut pendapat Yeoh, valuasi KARW, jika tidak menerima suntikan aset dari pihak lain, terutama sang pemilik yang adalah keluarga Menaro, akan kembali ke nilai wajarnya, yaitu sebesar layanan bongkar muat yang dijalankannya.

Yeoh mengakui, mencari acuan nilai wajar untuk bisnis seperti KARW memang cukup sulit.

Namun, dia memberikan gambaran umum bahwa nilai wajar tersebut tidak akan melebihi Rp100-200 miliar. "Logikanya gak akan sampe [melebihi] di atas Rp100-200 miliar. Berarti, kurang lebih 90 persen dari [harga] sekarang," kata Yeoh.

Penjajakan Kerja Sama Kandas

Diwartakan ShippingWatch, Rabu (4/9) pekan lalu, Grup pelayaran terbesar di Indonesia, Meratus, dan AD Ports telah sepakat untuk mengakhiri pembicaraan mengenai kemungkinan kerja sama, termasuk potensi pengambilalihan bisnis jalur pelayaran dan pelabuhan milik Meratus.

Pembicaraan mengenai kesepakatan bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dimulai setahun yang lalu dan semakin intensif pada November 2023 ketika Bloomberg melaporkan adanya kemungkinan akuisisi Meratus Line oleh AD Ports.

Menurut ShippingWatch, kedua belah pihak tidak pernah mengkonfirmasi adanya diskusi tersebut.

Namun, menurut informasi dari ShippingWatch, kedua perusahaan ini telah mengadakan pertemuan untuk mengeksplorasi apakah kolaborasi ini masuk akal, meskipun bukan untuk akuisisi penuh seperti yang sebelumnya diberitakan.

Setelah berbulan-bulan negosiasi, kedua perusahaan akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut, yang berarti tidak akan ada pembentukan lini feeder dan short-sea carrier yang lebih kuat.

"Saat ini kedua belah pihak telah mempertimbangkan kembali posisi dan strategi mereka," jelas sebuah sumber ShippingWatch.

Terus Ekspansi

Meratus, yang dimiliki oleh keluarga Menaro, didirikan pada 1957 di Surabaya dan merupakan operator domestik terbesar.

Selain bisnis kontainer, Meratus juga menjalankan sejumlah aktivitas pelayaran dan maritim lainnya, termasuk pelabuhan, logistik, dan tanker.

Selama negosiasi dengan AD Ports, Meratus tetap berfokus untuk memperluas bisnis jalur pelayaran dan pelabuhannya dengan beberapa akuisisi.

Pada Mei 2024, perusahaan menerima kapal kontainer 396 TEU terbaru, yang kedua dari enam kapal baru.

Sejalan dengan kedatangan kapal ini, CEO Meratus, Farid Belbouab, menekankan tujuan perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur maritim yang memadai di Indonesia.

“Komitmen kami adalah memperkuat jaringan logistik di seluruh kepulauan, menyediakan akses yang lebih baik ke pelabuhan di daerah terpencil, dan merangsang aktivitas ekonomi lokal,” ujarnya.

Seperti disinggung di muka, pada Februari 2024 Meratus mengakuisisi perusahaan layanan manajemen pelabuhan PT ICTSI Jasa Prima (nama sebelumnya KARW). Melalui terminal Nusantara, Meratus mengoperasikan dua terminal domestik di Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas satu juta TEUs.

AD Ports juga terus mengakuisisi aset di industri maritim dan logistik. Pada November 2022, perusahaan ini membeli perusahaan logistik Spanyol, Noatum, dengan harga EUR660 juta.

Akuisisi Noatum meningkatkan kapasitas portofolio terminal global AD Ports Group sebesar 14 persen menjadi 9,7 juta TEUs pada 2023.

Meratus Jalin Kerja Sama dengan MSC

Kabar terbaru, Meratus Group mengumumkan kerja sama dengan Mediterranean Shipping Company (MSC), salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia.

Mengutip keterbukaan informasi perusahaan, kolaborasi tersebut mencakup empat layanan khusus—Seahorse, Lang Co, Kiwi, dan Capricorn—yang dirancang untuk memperkuat hubungan perdagangan penting antara Indonesia dan wilayah Asia-Pasifik.

Kapal pertama, MSC Elisabeth III, dari layanan KIWI yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Asia Timur Laut dijadwalkan berangkat dari OJA pada 5 September.

Penambahan layanan ini akan memfasilitasi perdagangan internasional, meningkatkan kemampuan ekspor Indonesia, serta memperluas koneksi ke Asia Tenggara dan Asia Timur Laut, termasuk China.

Secara signifikan, perkembangan ini diharapkan dapat meningkatkan throughput Terminal OJA dan meningkatkan pendapatannya sebesar 30 persen.

Ini menempatkan Terminal OJA sebagai hub strategis untuk jalur perdagangan global, memperkuat komitmen Meratus Group terhadap logistik terintegrasi dan meningkatkan konektivitas maritim.

Terletak strategis di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Terminal OJA menawarkan operasi yang efisien dengan akses langsung ke jalur transportasi darat dan infrastruktur modern.

Dengan luas 8,2 hektare dan dermaga sepanjang 600 meter, terminal ini dilengkapi untuk menangani operasi bongkar muat dengan volume tinggi, memastikan waktu perputaran yang cepat.

Terminal OJA melayani berbagai kebutuhan logistik mulai dari pengiriman kontainer, kargo umum hingga barang berukuran besar.

Beroperasi bersama dengan terminal domestik MSA, OJA sebagai anak perusahaan PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) memungkinkan transshipment domestik dan internasional dengan tujuan meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan perdagangan.

Sebagai bagian dari proyek Terminal Nusantara dari Meratus Group, Terminal OJA akan memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas perdagangan internasional melalui hub domestik Meratus di Jakarta, menghubungkan pelabuhan internasional di seluruh Asia dan dunia. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.