Saham Properti Lanjut Pesta setelah BI dan The Fed Kompak Pangkas Suku Bunga
IDXChannel – Saham emiten properti dan real estate kembali menguat pada Kamis (19/9/2024), melanjutkan momentum kenaikan sehari sebelumnya.
Hal tersebut seiring investor merespons positif keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga cuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat Rabu (18/9) dan langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang juga menurunkan suku bunga 50 bps pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor properti terapresiasi 1,22 persen, menjadi yang tertinggi pada Kamis. Pada Rabu, indeks tersebut juga merupakan sektor yang paling hijau.
Pada Kamis pagi, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meningkat 6,32 persen, PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) 4,97 persen, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 2,68 persen.
Kemudian, saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) mendaki 3,33 persen, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) 3,21 persen, BSDE 2,87 persen, DILD 2,70 persen, PWON 1,96 persen.
Nama-nama lainnya, saham GPRA tumbuh 2,08 persen, PWON 1,96 persen, PANI 1,77 persen, KIJA 1,10 persen, SATU 1,07 persen, ASRI 0,79 persen, CTRA 0,76 persen, hingga DMAS 0,61 persen.
Penurunan suku bunga acuan BI, dan—secara tidak langsung—The Fed, diperkirakan akan berdampak positif pada saham sektor properti.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman bagi perusahaan pengembang properti maupun konsumen yang mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung turun. Hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap properti, baik untuk hunian maupun investasi.
Selain itu, dengan inflasi yang terkendali dan prospek penurunan suku bunga The Fed (FFR), sentimen pasar terhadap sektor properti kemungkinan akan membaik. Akses yang lebih murah terhadap pembiayaan bisa meningkatkan penjualan.
Saham-saham properti yang mungkin merasakan dampak positif antara lain pengembang besar dengan portofolio KPR yang kuat, serta emiten yang memiliki proyek-proyek properti di area dengan permintaan tinggi.
BI Potong Suku Bunga
Diwartakan sebelumnya, BI resmi memotong suku bunga acuan sebesar 25 bps ke 6,00 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 17-18 September 2024.
Demikian pula suku bunga Deposit Facility juga dipangkas 25 basis poin menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility dipotong 25 bps ke level 6,75 persen.
Kebijakan menahan BI Rate didasarkan terhadap asesmen menyeluruh terhadap kondisi ekonomi domestik maupun global, hingga proyeksi kebijakan moneter sistem keuangan ke depan.
"Berdasarkan hasil asesmen evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan dan prospek ekonomi, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI bulan September 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).
Perry mengatakan inflasi RI masih terkendali sebesar 2,12 persen yoy pada Agustus 2024. Ini sejalan dengan ketidakpastian ekonomi global yang mulai mereda.
Keputusan menurunkan BI Rate juga didasarkan terhadap kondisi ekonomi global, termasuk Amerika Serikat yang diproyeksikan akan segera memangkas Fed Funds Rate (FFR).
“Sehingga mendorong prospek penurunan FFR yang lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan semula,” katanya.
Keputusan ini bertolak belakang dengan ekspektasi sebagian besar ekonom yang memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga guna mendukung nilai tukar rupiah.
Sebelumnya, tiga puluh dari 33 ekonom yang disurvei dalam jajak pendapat Reuters pada 9-12 September memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 6,25 persen.
Pangkas Suku Bunga Jumbo ala The Fed
Pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed memberikan kejutan dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (di atas konsensus 25 bps), penurunan pertama dalam lebih dari empat tahun.
Bank Sentral AS tersebut juga merilis perkiraan ekonomi terbaru.
Para pembuat kebijakan memperkirakan total pemangkasan suku bunga sebesar 100 basis poin hingga akhir 2024, yang berarti akan ada dua penurunan tambahan sebesar 25 basis poin pada dua pertemuan terakhir tahun ini.
Meski begitu, dalam konferensi pers rutin, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan, The Fed tidak terburu-buru melonggarkan kebijakan, dan proyeksi tingkat suku bunga yang diungkapkan bukanlah rencana kebijakan.
Pemotongan suku bunga The Fed ini diharapkan dapat mendukung pengeluaran dan perekonomian AS.
"Intinya bukan pada pemangkasan 25 atau 50 basis poin, tapi pada arah kebijakan ke depannya, dan saya rasa mereka telah memberikan pandangan bahwa ekonomi masih berjalan cukup baik," kata Jason Wong, seorang ahli strategi dari BNZ di Wellington.
"Ini bukan pemangkasan 50 basis poin yang dilakukan secara panik," ujarnya.
Para pembuat kebijakan menurunkan proyeksi suku bunga median mereka dibandingkan dengan perkiraan pada Juli. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan, langkah-langkah selanjutnya akan bergantung pada data ekonomi yang ada.
"Saya tidak berpikir siapa pun harus melihat ini sebagai laju baru," kata Powell kepada wartawan setelah pengumuman penurunan suku bunga jumbo tersebut.
"Kami sedang menyesuaikan kebijakan secara bertahap menuju tingkat yang lebih netral. Dan kami bergerak dengan kecepatan yang menurut kami tepat, mengingat perkembangan ekonomi,” tuturnya.
Penurunan suku bunga AS secara teori memberikan ruang bagi pasar negara berkembang untuk menurunkan suku bunga kebijakan mereka dan mendukung pertumbuhan ekonomi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.