Note

Suku Bunga Turun Kerek Daya Beli Kelas Menengah? Ini Kata Ekonom

· Views 13
Suku Bunga Turun Kerek Daya Beli Kelas Menengah? Ini Kata Ekonom
Suku Bunga Turun Kerek Daya Beli Kelas Menengah, Ini Kata Ekonom (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penurunan daya beli kelas menengah masih menjadi tantangan besar bagi perekonomian Indonesia. 

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, penurunan suku bunga tak serta merta mengerek daya beli kelas menengah.

“Penurunan daya beli kelas menengah itu tidak sepenuhnya dengan penurunan suku bunga masalahnya akan selesai,” kata Josua dalam Market Review IDX Channel pada Kamis (9/9/2024).

Josua menjelaskan, penurunan suku bunga The Fed memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali melanjutkan penurunan suku bunganya. Hal ini diharapkan dapat memberikan stimulus bagi perekonomian.

Pada tahun ini, The Fed memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), dan tahun depan sebesar 100 bps. Kondisi ini memberikan peluang bagi BI untuk mengikuti jejak serupa, sehingga menciptakan kombinasi pelonggaran kebijakan moneter yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Sehingga bisa menjawab persoalan penurunan daya beli masyarakat khususnya kelas menengah,” ujar Josua.

Di sisi lain, penurunan suku bunga BI memberikan angin segar bagi dunia usaha, terutama sektor riil yang berimplikasi melalui jalur kredit. Josua bilang, ketika suku bunga BI turun, hal ini akan direspons dengan penurunan suku bunga pasar uang antar bank, suku bunga deposito, dan suku bunga kredit. 

“Ini akan berdampak pada pertumbuhan kredit akan tetap terjaga double digit,” ujar Josua.

Adapun Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75 persen. 

Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi pada tahun 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah, dan perlunya upaya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.