Saham Emiten CPO SIMP-AALI Cs Pesta saat IHSG Merah
IDXChannel – Saham emiten perkebunan sawit dan produsen minyak sawit mentah (CPO) menguat signifikan dalam lanjutan sesi II, Jumat (20/9/2024), melawan sentimen pasar secara umum.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.24 WIB, saham Grup Salim PT Salim Ivomas Tbk (SIMP) meningkat 5,21 persen dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 5,64 persen.
Saham Grup Triputra PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mendaki 4,29 persen, saham Grup Astra PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menghijau 4,25 persen.
Demikian pula, saham SSMS terapresiasi 4,19 persen, saham Grup Sinarmas SMAR tumbuh 3,25 persen, PTPS 2,44 persen, UNSP 2,38 persen, JARR 2,26 persen, DSNG 1,81 persen.
Tidak ketinggalan, saham BWPT menguat 1,75 persen, TBLA 0,78 persen, ANJT 0,71 persen, dan TLDN 0,42 persen.
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signikan 1,73 persen ke 7.767 seiring memerahnya sejumlah saham big cap, terutama milik konglomerat Prajogo Pangestu.
IHSG sendiri sempat menembus level tertinggi masa (all-time high/ATH) sehari sebelumnya.
Penguatan saham emiten CPO tersebut menarik minat para investor, terutama yang mengantisipasi lonjakan harga CPO belakangan ini.
Beberapa investor melihat ini sebagai peluang jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga saham yang terjadi di tengah tren penurunan IHSG.
Diwartakan sebelumnya, harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives kembali menguat pada perdagangan Jumat (20/9/2024), didorong oleh kenaikan harga minyak nabati saingan di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBOT).
Menurut data pasar, pukul 13.10 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,01 persen secara harian ke level MYR3.918 per ton.
Harga CPO mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut sekaligus pulih dari level terendah dalam sebulan.
Selama tiga hari terakhir, kenaikan harga CPO mencapai 5,35 persen.
Sementara, kontrak CPO menuju kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan belakangan, naik sekitar 2,7 persen sejauh ini, didukung oleh spekulasi bahwa produksi akan lebih rendah akibat cuaca kering.
Mengutip Tradingeconomics, asosiasi penggilingan mencatat bahwa produksi selama 1-15 September turun 4,0 persen dibandingkan periode yang sama pada Agustus.
Di Indonesia, yang notabene eksportir minyak sawit terbesar, pemerintah akan menerapkan kebijakan pungutan bulanan baru, di mana produk olahan yang lebih lanjut akan dikenakan tarif yang lebih rendah. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing dan memberikan nilai tambah pada harga tandan buah segar petani.
Sementara, harga minyak mentah mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, seiring dengan rencana kilang-kilang di AS untuk melakukan periode perawatan teringan dalam tiga tahun terakhir, yang diperkirakan akan mendorong permintaan dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, penguatan ringgit Malaysia membatasi sentimen positif ini, ditambah dengan kebijakan India, pembeli terbesar minyak sawit, yang menaikkan bea masuk dasar untuk minyak nabati mentah dan olahan sebesar 20 poin persentase menjadi 27,5 persen mulai 14 September.
Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), harga minyak sawit mentah diperkirakan akan tetap stabil bulan ini, karena penguatan ringgit mengimbangi pasokan yang lebih ketat dan ekspor yang stagnan ke tujuan utama.
MPOC menambahkan, harga diperkirakan akan bergerak di kisaran MYR3.850 hingga MYR4.050 per metrik ton sepanjang September.
Sementara itu, konsumsi minyak nabati di India diprediksi tumbuh 2 persen-3 persen, meskipun ada kenaikan bea masuk, karena harga minyak goreng tetap terjangkau. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.