Wall Street Ditutup Naik Tipis di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Kembali Suku Bunga The Fed

IDXChannel - Wall Street ditutup naik tipis dengan indeks Dow Jones menuju rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (20/9/2024) waktu setempat. Hal ini karena investor mempertimbangkan kemerosotan Fedex dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut menyusul pemangkasan besar-besaran bank sentral awal minggu ini.

Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average naik 38 poin, atau 0,1 persen ke rekor penutupan 42.063,36, S&P 500 turun 0,2 persen dan NASDAQ Composite turun 0,4 persen.

Saham terdongkrak akhir minggu ini setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.

"Secara historis, saham berkinerja baik pada periode ketika Fed memangkas suku bunga sementara ekonomi AS masih tumbuh. Pasar kini tampaknya mengharapkan hasil ini," kata analis di UBS, dalam sebuah catatan.

"Ini menandai perubahan haluan dari kekhawatiran di awal Agustus, ketika data pekerjaan AS yang lemah memicu kekhawatiran bahwa Fed telah menunggu terlalu lama sebelum memangkas suku bunga," imbuhnya.

Pembicaraan The Fed kembali menjadi sorotan setelah pemangkasan suku bunga jumbo atau periode 'black out', dengan pidato dari presiden Fed Philadelphia Patrick Harker dan Gubernur Fed Michelle Bowman menjadi fokus.

Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Jumat bahwa dia memberikan suara menentang keputusan bank sentral untuk memulai siklus pemangkasan suku bunga dengan pemangkasan jumbo untuk menghindari memicu ekspektasi bahwa Fed telah memenangkan pertempurannya melawan inflasi.

Bowman adalah satu-satunya anggota Fed yang memberikan suara menentang pemangkasan 50 basis poin Fed pada bulan September dan mendukung pemangkasan yang lebih rendah sebesar 25 bps.

Fedex merosot karena laba yang lemah, American Airlines mengincar Citi sebagai mitra kartu kredit baru, Nike melonjak karena perubahan CEO.

Raksasa pengiriman dan logistik FedEx (NYSE:FDX) sahamnya merosot 15 persen setelah membukukan laba kuartalan yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan.

Perusahaan tersebut terpukul oleh pelanggan yang beralih ke opsi yang lebih murah dan lebih lambat, sementara permintaan industri juga lebih rendah dari yang diharapkan.

FedEx dianggap sebagai penentu arah bagi ekonomi global, mengingat paparannya yang besar terhadap perdagangan. Laba kuartalannya yang lemah juga menimbulkan pertanyaan mengenai potensi perlambatan aktivitas.

Saham Nike (NYSE:NKE) naik hampir 7 persen setelah perusahaan pakaian atletik tersebut mengumumkan bahwa Kepala Eksekutif John Donahoe akan mengundurkan diri dari jabatannya bulan depan. 

Elliott Hill, yang sebelumnya menghabiskan lebih dari tiga dekade di Nike dalam berbagai peran kepemimpinan senior, akan menggantikan Donahoe.

"Perubahan kepemimpinan akan menyuntikkan rasa urgensi yang sangat dibutuhkan, dengan fokus pada inovasi produk, penceritaan/pemasaran, dan membangun kembali kemitraan grosir - area yang menderita di bawah kepemimpinan sebelumnya yang mengakibatkan kinerja yang sangat buruk dalam profitabilitas dan pengembalian pemegang saham," kata Deutsche Bank.

Sementara itu, American Airlines Group (NASDAQ:AAL) tengah dalam pembicaraan untuk bermitra dengan Citigroup sebagai penerbit kartu kredit eksklusifnya, menyingkirkan penerbit pesaingnya, Barclays, CNBC melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Intel Corporation (NASDAQ:INTC) ditutup naik lebih dari 4 persen setelah Qualcomm (NASDAQ:QCOM) mendekati pembuat chip yang sedang kesulitan itu untuk mengambil alih dalam beberapa hari terakhir, Wall Street melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

(Dian Kusumo Hapsari)