Minat Generasi Muda untuk Berinvestasi Tinggi, OJK Ingatkan Soal Prinsip Kehati-hatian
IDXChannel - Aktivitas investasi di Indonesia sukses menunjukkan tren yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, seiring terus meningkatnya keterlibatan generasi muda dari waktu ke waktu.
Meski demikian, faktor kehati-hatian dinilai masih sangat penting untuk diperhatikan dalam memilih saran berinvestasi, terutama dengan telah maraknya fasilitas digital dalam industri keuangan.
Menurut Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 4 dan Perizinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, Maulana Yusup, prinsip kehati-hatian dalam memilih jenis investasi merupakan hal wajib diperhatikan bagi seluruh investor. Tak terkecuali juga dari kalangan generasi muda.
"Tawaran investasi tinggi yang tidak masuk akal harusnya menjadi pertanyaan besar. Namun justru menggiurkan yang kerap menjadi awal masuknya penipuan. Untuk itu semua harus tetap waspada dengan penawaran investasi ilegal dengan senantiasa mengecek 2L (Legal dan Logis) agar terhindar dari penipuan investasi," ujar Maulana, saat menjadi pembicara dalam kegiatan edukasi keuangan berjudul Atur Uang Sesuai Maumu dengan Jago dan Bibit, di Surabaya, Minggu (22/9/2024).
Karenanya, menurut Maulana, OJK tetap akan melakukan edukasi literasi keuangan sehingga makin banyak masyarakat yang paham dan tidak mudah tertipu.
Saat ini, Maulana menjelaskan, literasi keuangan di Jatim berada di level 55 persen. OJK pun menargetkan dapat mendongkrak pencapaian saat ini tersebut ke level 70 persen.
Selain Maulana, kegiatan ini juga mengundang Pakar Perencana Keuangan (Financial Planner), Rista Zwestika, sebagai pembicara lainnya. Tak hanya Rista, dua pembicara lagi yaitu Head of Treasury & Financial Institution PT Bank Jago Tbk (ARTO), Yoyo Cahyadi, serta PR & Corporate Communication Lead PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit), William.
Menurut Rista, saat ini generasi muda memang sudah tidak perlu khawatir untuk dapat mengelola keuangan dengan berinvestasi, demi mewujudkan tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Seluruh investor, termasuk juga generasi muda, bisa langsung mengambil langkah sejak dini dalam pengelolaan keuangan tanpa perlu lagi menunggu kondisi keuangan menjadi lebih baik, seperti melakukan alokasi dana dan perencanaan biaya (budgeting).
"Karena gaya hidup yang dinamis, kita rentan menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan. Jika menunggu kondisi lebih baik atau menunggu uangnya ada, kita akan semakin lama mewujudkan tujuan keuangan kita," ujar Rista.
Rista menjelaskan, ketersediaan aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan, perbankan, manajemen investasi, dan financial technology (fintech), seperti Aplikasi Jago dan Bibit, dapat membantu dan mempermudah pengelolaan keuangan tersebut.
Pernyataan tersebut diamini oleh Yoyo Cahyadi. Menurut Yoyo, generasi muda memang dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti kemampuan dalam menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan, memiliki ketahanan finansial (financial security), hingga membangun kebiasaan menjaga keberlangsungan dan mencapai tujuan keuangan mereka.
Namun, deretan tantangan tersebut diklaim Yoyo kini telah dapat diatasi dengan makin banyaknya pihak yang telah menyediakan berbagai aplikasi keuangan digital (financial technology/fintech) yang memudahkan.
"Seiring perkembangan teknologi digital, banyak aplikasi digital dari berbagai institusi keuangan yang bisa digunakan, dan dapat membantu kita dalam mempermudah pengelolaan keuangan," ujar Yoyo.
Yoyo menjelaskan, pihaknya sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank) telah berinovasi dengan menghadirkan Aplikasi Jago yang isinya dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) sesuai kebutuhan masing-masing nasabah beserta tujuan keuangannya.
Dalam mengelola keuangan, Aplikasi Jago menggunakan fitur bernama Kantong (Pockets). Yoyo menjelaskan bahwa fungsi Kantong serupa dengan amplop yang dulu digunakan untuk alokasi uang.
Dalam hal ini, nasabah dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan, keinginan, serta tujuan keuangannya.
"Pengguna Aplikasi Jago dapat membuat hingga 60 kantong, yang memiliki nomor rekening masing-masing untuk setiap kantongnya. Ini memudahkan kita untuk mengatur dana masuk dan keluar langsung dari kantong yang diinginkan. Jadi alokasi dana tidak bercampur dan mempermudah kita untuk mencapai tujuan keuangan sesuai kemauan yang kita," ujar Yoyo.
Keunikan lainnya, Aplikasi Jago bisa tertanam di berbagai ekosistem digital atau aplikasi digital yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti ekosistem GoTo (Gojek, GoPay, Tokopedia-TikTok) dan ekosistem platform investasi digital Bibit dan Stockbit.
Yoyo menjelaskan, kolaborasi dan integrasi dengan ekosistem ini, selain mempermudah akses layanan digitalnya, juga sekaligus mempermudah pengguna untuk mengelola keuangan.
"Sejak 2021 Bank Jago telah menjalin kolaborasi dengan mitra ekosistem strategis Bibit untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang saling terhubung. Ini membuat nasabah mengelola keuangan dan berinvestasi secara mudah, cepat, dan seamless," ujar Yoyo.
(taufan sukma)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.