Note

Bursa Asia Cenderung Naik di Awal Pekan, Masih Terdampak Sentimen Suku Bunga

· Views 8
Bursa Asia Cenderung Naik di Awal Pekan, Masih Terdampak Sentimen Suku Bunga
Bursa Asia Cenderung Naik di Awal Pekan, Masih Terdampak Sentimen Suku Bunga. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia condong menguat di awal perdagangan Senin (23/9/2024), menjelang pertemuan bank sentral yang diperkirakan akan kembali memotong suku bunga dua kali lagi.

Selain itu, laporan inflasi utama AS diperkirakan akan memberi sinyal positif untuk pelonggaran moneter lebih lanjut.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Naik di Awal Pekan, Masih Terdampak Sentimen Suku Bunga Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Stagnan di Rp1.455.000 per Gram

Libur di Jepang membuat volume perdagangan tipis, dengan indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang (MSCI Asia-Pacific Index) hampir tidak berubah setelah naik 2,7 persen pekan lalu.

Nikkei Jepang tidak diperdagangkan, tetapi kontrak berjangka (futures) menunjukkan angka 38.300, lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir di level 37.723.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Naik di Awal Pekan, Masih Terdampak Sentimen Suku Bunga Dirut Eastparc Hotel Jual Saham EAST Rp1,7 Miliar, Ini Alasannya

Indeks Nikkei menguat 3,1 persen pekan lalu seiring pelemahan yen dari posisi tertingginya, sementara Bank of Japan (BOJ) mengisyaratkan, mereka tidak terburu-buru untuk memperketat kebijakan lebih lanjut.

Sementara, indeks Hang Seng Hong Kong terapresiasi 0,42 persen, Shanghai Composite tumbuh 0,30 persen, Straits Times Index Singapura meningkat 0,27 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 0,19 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Naik di Awal Pekan, Masih Terdampak Sentimen Suku Bunga Punya Kapasitas Terbesar di ASEAN PLTGU Jawa-1 Pacu RI Capai NZE

Berbeda, ASX 200 Australia terkoreksi 0,83 persen.

Di sisi lain, futures S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,1 persen. S&P telah menguat 0,8 persen sepanjang September, yang secara historis merupakan bulan terlemah bagi pasar saham, dan sejauh ini naik 19 persen sepanjang 2024 hingga mencapai rekor tertinggi.

Analis dari BofA mencatat, S&P biasanya naik rata-rata 21 persen ketika tidak terjadi resesi dalam 12 bulan setelah dimulainya pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).

Pasar masih merasakan dampak dari pemotongan suku bunga setengah poin (50 bps) oleh The Fed, dengan data futures menunjukkan kemungkinan 51 persen bahwa pemangkasan besar lainnya akan terjadi pada November.

"Meskipun langkah ini sudah diperkirakan, pentingnya hal ini sulit diabaikan, mengingat peran Fed dalam kondisi likuiditas dolar AS di seluruh dunia," kata ekonom Barclays, Christian Keller.

"Kami mencatat bahwa memulai siklus dengan pemotongan 50 basis poin tanpa adanya krisis keuangan yang mendesak atau hilangnya pekerjaan adalah hal yang tidak biasa bagi Fed," ujarnya.

"Oleh karena itu, kami berpikir bahwa langkah ini menunjukkan tekad Fed untuk mencegah memburuknya kondisi pasar tenaga kerja, atau, dalam istilah pasar: untuk mencapai pendaratan lunak (soft landing)."

Setidaknya sembilan pejabat Fed akan berbicara pekan ini, termasuk pernyataan resmi dari Ketua Jerome Powell, dua gubernur, dan Presiden Fed New York, John Williams.

Aksi Pangkas Berlanjut

Banyak yang akan bergantung pada data inflasi pilihan The Fed, yaitu pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang akan dirilis Jumat ini.

Analis memperkirakan kenaikan 0,2 persen dari bulan sebelumnya yang akan membawa laju tahunan ke 2,7 persen, sedangkan indeks utama diperkirakan melambat menjadi 2,3 persen.

Pekan ini juga mencakup survei tentang manufaktur global, kepercayaan konsumen AS, dan barang tahan lama.

Investor juga waspada terhadap negosiasi untuk menghindari penutupan pemerintah (government shutdown) AS, dengan hanya beberapa hari tersisa sebelum pendanaan senilai USD1,2 triliun saat ini habis pada 30 September.

Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson, pada Minggu mengusulkan undang-undang pendanaan sementara selama tiga bulan, tetapi masih harus melalui proses pemungutan suara. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.