Note

Harga Emas Dunia Tak Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru

· Views 43
Harga Emas Dunia Tak Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru
Harga Emas Dunia Tak Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Senin (23/9/2024), melanjutkan penguatan untuk hari ketiga berturut-turut.

Kenaikan ini terjadi setelah Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) pekan lalu melakukan pemangkasan suku bunga pertama dalam empat tahun terakhir dan mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut ke depannya.

Baca Juga:
Harga Emas Dunia Tak Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru Tiga Emiten Gelar RUPS, EAST Masuk Ex Dividen

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 0,24 persen secara harian ke USD2.628,63 per troy ons pada Senin, melampaui rekor penutupan tertinggi pada, misalnya, Kamis dan Jumat pekan lalu.

Komite kebijakan (FOMC) The Fed pada Rabu lalu menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dan menyatakan akan ada pemangkasan tambahan sebesar 50 poin lagi sebelum akhir tahun.

Baca Juga:
Harga Emas Dunia Tak Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru IHSG Hari Ini Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Lima Saham Berikut Bisa Jadi Pilihan

Janji suku bunga yang lebih rendah, yang mengurangi biaya kepemilikan emas, mendorong minat institusi pada logam mulia ini.

Rekor pada Senin ini muncul sebagai kelanjutan dari momentum “takut ketinggalan” (fear of missing out/FOMO) yang muncul setelah pemangkasan besar suku bunga AS pekan lalu.

Baca Juga:
Harga Emas Dunia Tak Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru Pasokan Gas Turun, PGN (PGAS) Sebut LNG Bakal Jadi Andalan di Masa Depan

“Pasar terlihat semakin memerlukan konsolidasi. Namun saat ini, konsolidasi yang mendalam diperlukan untuk mengguncang hedge fund yang memegang taruhan terbesar pada kenaikan harga sejak 2020,” menurut Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Senin (23/9).

Sementara, Daniel Ghali, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, menjelaskan, dikutip Dow Jones Newswires, Senin (23/9), posisi dana makro pada emas sebagai proporsi dari total kontrak terbuka mencapai level tertinggi sepanjang masa pekan lalu, dengan posisi ekstrem ini membawa risiko yang cukup besar.

“Aktivitas penjualan berskala besar bisa saja muncul,” kata Ghali.

Ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut telah meningkat signifikan, dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed 50 basis poin pada November naik dari 13,1 persen sebulan lalu menjadi 54,8 persen saat ini.

Pejabat The Fed mengindikasikan potensi pemangkasan total antara 1 persen hingga 1,25 persen sebelum akhir tahun, menandakan perubahan fokus kebijakan moneter.

Para trader memperkirakan berbagai skenario untuk suku bunga The Fed pada Desember, dengan probabilitas tertinggi (50,2 persen) mengarah pada kisaran antara 4 persen hingga 4,25 persen.

Ini merupakan perubahan substansial dari kenaikan suku bunga agresif yang diterapkan sejak Maret 2022 untuk melawan inflasi.

Mengutip Kitco, Senin (23/9), laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis Jumat mendatang sangat dinanti oleh pejabat The Fed dan pelaku pasar.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones dan Wall Street Journal memperkirakan inflasi tahunan turun menjadi 2,2 persen pada Agustus dari 2,5 persen pada Juli.

Jika akurat, ini akan menyoroti penurunan signifikan inflasi dari level tertinggi dalam 40 tahun pada Juni 2022 dan memperkuat keyakinan bahwa Fed mampu mencapai target inflasinya sebesar 2 persen.

Laporan PCE yang positif kemungkinan akan memperkuat keputusan Fed untuk beralih fokus pada pelemahan pasar tenaga kerja, komponen kedua dari mandat gandanya.

Dengan menurunkan suku bunga, bank sentral bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mencegah lebih banyak kehilangan pekerjaan, berbeda dengan fokus sebelumnya pada pengendalian inflasi melalui kenaikan biaya pinjaman.

Perubahan strategi ini merupakan upaya Fed untuk menciptakan “soft landing” bagi perekonomian, menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan stabilitas lapangan kerja.

Langkah ini diambil setelah siklus kenaikan suku bunga agresif yang membuat suku bunga acuan naik dari hampir nol menjadi lebih dari 5 persen hanya dalam 18 bulan.

Saat The Fed menjalani transisi ini, daya tarik emas sebagai aset safe haven dan lindung nilai inflasi terus meningkat.

Kinerja emas yang mencetak rekor mencerminkan kepercayaan investor terhadap kemampuannya untuk melindungi kekayaan di tengah kebijakan moneter yang berubah dan ketidakpastian ekonomi. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.