Note

Bursa Saham Asia Menguat Berkat Stimulus China

· Views 25
Bursa Saham Asia Menguat Berkat Stimulus China
Bursa Saham Asia Menguat Berkat Stimulus China. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia menguat di awal perdagangan Selasa (24/9/2024), didorong oleh serangkaian langkah stimulus dari China dan harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut di Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, pukul 09.13 WIB, Indeks Hang Seng Hong Kong melesat 2 persen di awal perdagangan, dengan indeks properti daratan China naik 5 persen.

Baca Juga:
Bursa Saham Asia Menguat Berkat Stimulus China IHSG Berpeluang Naik Lagi, Buy on Weakness Saham-Saham Ini

Sementara, indeks Shanghai Composite naik 0,65 persen.

Hal ini mendorong kenaikan Indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang sebesar 0,41 persen menjadi 588,43, level tertinggi sejak April 2022.

Baca Juga:
Bursa Saham Asia Menguat Berkat Stimulus China Saham GULA dan IOTF Masuk Radar UMA BEI Gara-Gara Ini

Nikkei Jepang menjadi pergerak terbesar di awal perdagangan, sempat naik tajam 1,4 persen ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu menjelang pidato Gubernur Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda, yang sangat dinantikan.

Indeks Straits Times Singapura juga menghijau, yakni sebesar 0,06 persen.

Baca Juga:
Bursa Saham Asia Menguat Berkat Stimulus China Harga Emas Antam (ANTM) Turun Rp12.000 per Gram

Berbeda, indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,11 persen dan ASX 200 Australia minus 0,42 persen.

Dalam konferensi pers yang sangat dinantikan, otoritas keuangan utama China mengumumkan berbagai langkah, termasuk pemangkasan cadangan bank sebesar 50 basis poin serta penurunan suku bunga hipotek (KPR) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lesu.

Langkah ini membuat saham-saham China menguat, dengan Indeks CSI300 yang berisi saham-saham unggulan naik 1 persen pada pembukaan.

“Meskipun sudah ada ekspektasi bahwa akan ada pengumuman langkah-langkah stimulus setelah disebutkan akan ada konferensi pers, paket kebijakan yang diumumkan ini tampaknya lebih besar dari yang diantisipasi pasar,” kata Khoon Goh, kepala riset Asia di ANZ.

“Secara keseluruhan, langkah ini bisa membantu mendukung perekonomian. Namun, apakah ini cukup untuk mengatasi beberapa masalah mendasar, terutama kurangnya kepercayaan terhadap ekonomi, masih perlu dilihat lebih lanjut.”

Sementara itu, perhatian investor juga tertuju pada keputusan kebijakan Bank Sentral Australia (RBA) yang akan diumumkan hari ini, di mana diperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga meskipun pemangkasan 50 basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) pekan lalu telah meningkatkan ekspektasi bahwa Australia bisa mengikuti jejak The Fed.

“RBA kemungkinan akan tetap pada sikap hawkish untuk saat ini, dengan tujuan menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali,” kata Charu Chanana, kepala strategi mata uang di Saxo.

“Pergantian kebijakan mungkin baru terjadi pada pertemuan 5 November, tergantung data pasar tenaga kerja dan laporan CPI kuartal ketiga.”

Di AS, saham-saham di Wall Street ditutup lebih tinggi secara moderat setelah para trader dan investor terus mencerna langkah besar The Fed, dengan para pembuat kebijakan menjelaskan kebutuhan pemangkasan 50 basis poin tersebut.

Saat ini, pasar terbagi rata mengenai apakah bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 50 atau 25 basis poin pada November, menurut alat pemantau Fed CME. Pasar memperkirakan akan ada pemangkasan total 76 basis poin tahun ini.

Senior Markets Strategist dari Brown Brothers Harriman, Elias Haddad, mengatakan pasar melebih-lebihkan kapasitas The Fed untuk melonggarkan kebijakan.

“Namun, dibutuhkan data ketenagakerjaan AS yang kuat untuk memicu revisi kenaikan yang signifikan dalam ekspektasi suku bunga The Fed,” ujarnya

Laporan non-farm payrolls (NFP) AS berikutnya akan dirilis pada 4 Oktober, dan hingga saat itu, Haddad mengatakan bahwa kebijakan Fed yang lebih dovish serta ekonomi AS yang kuat akan mendukung sentimen pasar dan terus melemahkan dolar terhadap mata uang yang sensitif terhadap pertumbuhan.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di level 100,95, tidak jauh dari level terendah satu tahun di 100,21 yang tercapai pekan lalu. Sementara itu, yen tidak banyak berubah di level 143,65 per dolar AS. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.