Note

Saham Perbankan Kompak Terkoreksi, Ada Apa?

· Views 11
Saham Perbankan Kompak Terkoreksi, Ada Apa?
Saham perbankan, termasuk bank berkapitalisasi besar kompak terkoreksi pada perdagangan sesi I Rabu (25/9/2024). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham perbankan, termasuk bank berkapitalisasi besar (big banks) kompak terkoreksi pada perdagangan sesi I Rabu (25/9/2024). Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memimpin pelemahan di sektor perbankan.

Hingga menjelang penutupan sesi I, harga saham BBRI dan BBTN turun hampir lima persen masing-masing ke level harga Rp5.275 dan Rp1.440. Tak ketinggalan, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga turun masing-masing 4 persen dan 3,9 persen.

Sementara saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai bank dengan nilai kapitalisasi terbesar di BEI juga ikut terseret turun sebesar 0,7 persen. Secara keseluruhan, sektor finansial menjadi pemberat utama laju IHSG dengan pelemahan hingga 1,6 persen.

Tak hanya big banks, saham bank lain juga ikut melemah di antaranya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun sebesar 1,6 persen, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) anjlok 4,5 persen, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 2,8 persen, dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) terkoreksi 2,4 persen.

Pelemahan harga saham perbankan disinyalir tak berkaitan dengan kinerja fundamentalnya. Investment Analyst Lead Stockbit, Rahmanto Tyas Raharja mengatakan, laba bersih BBRI pada Agustus 2024 cukup positif dengan laba bersih mencapai Rp4,8 triliun, tumbuh 51 persen secara bulanan dan 21 persen secara tahunan.

"Hasil ini membuat laba bersih bank only BBRI selama 8M24 tumbuh menjadi Rp36,2 triliun atau 4 persen yoy," katanya lewat riset, Rabu.

Kendati demikian, total penyaluran kredit pada delapan bulan pertama tahun ini mulai melandai dengan pertumbuhan 7,1 persen, di bawah proyeksi 10-12 persen. Namun, hal ini sejalan dengan fokus BBRI yang mengutamakan kualitas kredit.

Sementara itu, laba bersih BBNI pada Agustus 2024 mencapai Rp1,7 triliun, tumbuh 13 persen secara tahunan meskipun secara bulanan turun 12 persen.

Kredit BBNI juga melandai dengan pertumbuhan 9 persen, lebih rendah dari guidance manajemen 10-12 persen. Kinerja BBNI netral dengan terjaganya Net Interest Margin (NIM) dan credit cost meskipun ada risiko pada likuiditas.

Sementara itu, pelemahan sektor finansial, terutama saham-saham perbankan terjadi di tengah bursa China dan Hong Kong yang naik tajam hari ini. Bursa Hang Seng hingga siang ini menguat 2,01 persen sementara Bursa Shanghai naik 1,7 persen. Sementara IHSG anjlok hingga 1,24 persen.

Bursa China dilanda optimisme pelaku pasar menyusul keputusan bank sentral China, People Bank of China (PBoC) yang mengumumkan stimulus moneter dalam rangka menggerakkan ekonomi.

Selain menurunkan suku bunga acuan dan Giro Wajib Minimum (GWM), PBoC juga menurunkan syarat minimal uang muka untuk pembelian rumah kedua serta memberikan bantalan likuiditas bagi pasar saham China.

Padahal, pasar keuangan China beberapa waktu lalu ditinggal investor asing. Regulator bahkan menutup data pergerakan aliran dana asing di tengah masifnya dana asing keluar dari pasar saham China. Data yang awalnya bisa diakses secara reguler itu, kini hanya hadir setiap kuartal.

(Rahmat Fiansyah)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.