Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 2.2% diperdagangan kemarin (30/9), disertai dengan net sell asing sebesar Rp2.66 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, ADRO, dan PTBA.
Sementara itu, Indeks S&P 500 berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi pada Senin (30/9). Setelah sempat mengalami penurunan singkat menyusul pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut. Dow Jones naik 0,04% menjadi 42.330,15. S&P 500 menguat 0,42% menjadi 5.762,48, dan Nasdaq Composite naik 0,38% menjadiL 18.189,17. Powell, dalam konferensi National Association for Business Economics di Nashville Tennessee, menyatakan, kemungkinan adanya dua kali penurunan suku bunga lagi, total sebesar 50 bps, pada tahun ini, jika ekonomi berkembang sesuai perkiraan. Laporan ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini termasuk klaim pengangguran dan data tenaga kerja bulanan. Saham CVS Health naik 2,4% setelah laporan menunjukkan bahwa hedge fund Glenview Capital Management akan bertemu dengan para eksekutif puncak di perusahaan perawatan kesehatan tersebut untuk mengusulkan cara-cara meningkatkan operasional.
Di sisi lain, Pasar saham di China melesat lebih dari 8%, sedangkan pasar saham di Jepang anjlok lebih dari 4% pada perdagangan Senin (30/9). Biro Statistik Nasional China atau NBS melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur China sebesar 49,8. Penjualan ritel negara itu pada Agustus 2024 naik 2,8% YoY, melampaui estimasi sebesar 2,3%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,70% dan Hang Seng (HSI) Hong Kong naik 2,43%. Sedangkan, Kospi Korea Selatan turun 2,13%, Taiex Taiwan melemah 2,62%. FTSE Malay KLCI turun 0,67%, sedangkan FTSE Straits Times Singapura naik 0,33%. Di sisi lain, PCE Index menunjukkan pertumbuhan lebih lambat pada periode Agustus, sebesar 2,2% atau turun 2,5% YoY. Sementara PCE Index MoM lebih rendah mencapai 0,1%. Sementara, PCE Index inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi naik 0,1% MoM, lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,2% MoM.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (01/10), Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “IHSG berpotensi sedikit teknikal rebound menunggu data inflasi Indonesia hari ini yang diproyeksi menurun. Support IHSG: 7450-7490 dan Resist IHSG: 7550-7600.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan trading para pelaku pasar, yaitu; INCO, PANI, MBMA, NCKL, HRUM, dan BMRI.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
INCO
Spec Buy dengan area beli di 4030, cutloss jika break di bawah 4000. Jika tidak break di bawah 4000, potensi naik ke 4150-4200 short term.
PANI
Buy on Weakness dengan area beli di 11075, cutloss jika break di bawah 10875. Jika tidak break di bawah 10875, potensi naik ke 11750-12075 short term.
MBMA
Spec Buy dengan area beli di 580, cutloss jika break di bawah 565. Jika tidak break di bawah 565, potensi naik ke 610-635 short term.
NCKL
Spec Buy dengan area beli di 890, cutloss jika break di bawah 870. Jika tidak break di bawah 870, potensi naik ke 915-945 short term.
HRUM
Buy on Weakness dengan area beli di 1360, cutloss jika break di bawah 1320. Jika tidak break di bawah 1320, potensi naik ke 1400-1435 short term.
BMRI
Buy on Weakness dengan area beli di 6850, cutloss jika break di bawah 6600. Jika tidak break di bawah 6600, potensi naik ke 7000-7125 short term.
Hot
No comment on record. Start new comment.