Citra Borneo (CBUT) Yakin Kinerja Bakal Meningkat di Semester II-2024
IDXChannel - PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) memproyeksikan kinerja perseroan meningkat di semester II-2024 (Juli-Desember). Pada paruh pertama tahun ini, laba bersih Citra Borneo terkoreksi 75 persen menjadi Rp22 miliar.
Direktur Utama Citra Borneo, Ronny Hertyanto Raharjo mengatakan, kinerja perseroan pada penghujung kuartal III-2024 mulai membaik.
"Nada-nadanya di September cukup baik, walau pada Juni-Agustus mengalami sedikit challenge (tantangan)," katanya dalam sebuah wawancara di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dikutip Rabu (2/10/2024).
Dia berharap tren positif kinerja keuangan CBUT berlanjut pada kuartal IV-2024. Apalagi, anak usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) itu sudah mengamankan kontrak hingga akhir tahun.
Ronny menambahkan, industri CPO dari hulu hingga hilir cukup menantang pada tahun ini. Pasokan minyak sawit (crude palm oil) CPO dari kebun sawit berkurang sebagai imbas penurunan produksi siklus lima tahunan.
Sementara itu CBUT, kata Ronny, cukup beruntung karena pasokan bahan baku CPO dipasok dari SSMS selaku induk usaha hingga 70-80 persen dari kapasitas terpasang pabrik refinery. Namun, tetap saja perseroan terkena imbasnya dari sisi harga sehingga pertumbuhan bisnis perseroan diprediksi stagnan pada tahun ini.
"Secara otomatis, kalau produksi CPO nasional berkurang, maka harga merangkak naik di mana kemarin sampai dengan Rp13.000 per kg," katanya.
Ronny menyebut kenaikan harga bahan baku menekan margin perseroan, terutama minyak goreng (olein) yang menjadi andalan penjualan. Oleh karena itu, dia menetapkan strategi yang fleksibel dalam membuat produk turunan CPO dan minyak inti sawit atau crude palm kernel oil (CPKO).
"Diperlukan modifikasi produk yang kita buat tidak itu-itu saja, jadi kita diversifikasi dan tidak semata-mata semua produk itu memiliki margin yang sama, kadang kita bermain di olein, kalau (olein) kita nggak laku kita main CPO atau kita bermain di CPKO. Banyak hal-hal yang bisa kita inovasi dalam komersial di CBUT," tuturnya.
Menurut Ronny, fenomena ini berlaku secara nasional. Sebagian pabrik hilir minyak sawit mendapatkan tantangan serupa, bahkan sebagian berhenti beroperasi sementara karena kenaikan harga CPO. Dia berharap industri CPO membaik pada 2025 sehingga berdampak positif pada emiten milik taipan Haji Abdul Rasyid itu.
"Dari beberapa forecast (proyeksi) yang baca, konteksnya membaik, terutama di tahun depan karena satu, kita sudah melewati siklus terburuk tahun ini, sehingga tahun depan kita lebih stabil, tapi we never know (kita tidak pernah tahu), kita tak bisa mendebat apakah harga akan naik atau turun. Tapi yang jelas, pertama produksi meningkat, kemudian selama tidak ada perubahan kebijakan (pemerintah) yang mendasar," kata Ronny.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.