Tren Harga Komoditas Turun, Begini Dampaknya ke Emiten Konsumer
IDXChannel - Tren harga komoditas global mulai turun khususnya di beberapa negara penghasil utama mulai dari gula, minyak kedelai, kakao, hingga minyak sawit.
Harga komoditas gula turun 4 persen didorong oleh peningkatan produksi di Brasil, India, dan Thailand. Pada pertengahan September lalu, produksi gula di wilayah Center-South Brazil mencapai sekitar 30 juta ton, atau meningkat 3,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Samuel Sekuritas memperkirakan, penurunan harga gula akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan-perusahaan konsumen seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) hingga PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).
Sementara itu, harga minyak kedelai juga turun sekitar 4 persen seiring dengan peningkatan stok kedelai global yang mencapai 342 juta bushel pada awal September. Penurunan harga ini diperkirakan akan memberikan tekanan pada harga minyak sawit (CPO), yang akan memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan seperti Unilever (UNVR) dan Indofood (ICBP).
Di sisi lain, harga kakao juga turun 2,9 persen karena permintaan produk cokelat yang menurun, memaksa konsumen untuk beralih ke camilan alternatif yang lebih murah. Penurunan harga kakao kemungkinan besar akan menguntungkan Mayora (MYOR) sebagai salah satu produsen besar makanan ringan berbasis cokelat di Indonesia.
"Ke depan, diperkirakan harga bahan baku utama akan kembali mengalami kenaikan, yang berpotensi meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan konsumen," tulis riset Samuel Sekuritas, Rabu (2/10/2024).
Berdasarkan proyeksi tersebut, Samuel Sekuritas merekomendasikan saham Sido Muncul dan Indofood sebagai pilihan utama para investor, dengan target harga masing-masing Rp850 per saham dan Rp14.000 per saham.
Pasalnya. penurunan harga minyak sawit akan menjadi keuntungan bagi dua emiten tersebut terutama dengan adanya program bantuan beras yang digulirkan pemerintah hingga akhir 2024.
Saham SIDO ditutup minus 2,22 persen ke harga Rp660 pada perdagangan Rabu (2/10/2024). Saham Sidomuncul ini sudah turun 0,75 persen dalam sepekan dan menguat 25,71 persen secara year to date (ytd).
Serupa, saham ICBP juga ditutup turun 2,01 persen ke harga Rp12.200 pada perdagangan Rabu (2/10/2024). Dalam satu pekan, saham Indofood ini sudah turun 2,01 persen dan secara year to date (ytd) tumbuh 15,37 persen.
(DESI ANGRIANI)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.