Airlangga Ungkap Sempat Tak Ada yang Percaya Dolar AS Balik ke Rp 15.000-an

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menguat menjadi salah satu bukti ekonomi Indonesia dalam kondisi terkendali. Hal ini merespons deflasi lima bulan berturut-turut yang dikaitkan dengan kondisi ekonomi.

Airlangga mengatakan tidak ada yang percaya nilai rupiah terhadap dolar AS bisa kembali ke kisaran Rp 15.000, setelah sempat loyo di hadapan mata uang Paman Sam tersebut ke level atas Rp 16.000 sampai awal Agustus 2024.

"Baru beberapa waktu yang lalu, semua tidak ada yang percaya bahwa dolar kita bisa tekan ke angka level sekarang Rp 15.300," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024).

Airlangga mengklaim, pergerakan rupiah yang mampu ke level Rp 15.000/US$ itu tak terlepas dari keputusan pemerintah untuk memperkuat pengaturan kewajiban parkir devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui PP Nomor 36 Tahun 2023.

"Apalagi kita baru melakukan pengaturan devisa hasil ekspor yang terbukti bisa mempertahankan jumlah dolar di dalam negeri. Sehingga, pada saat Bapak Presiden di tahun 2014, itu kita punya cadangan devisa hanya US$ 100 miliar, tetapi sekarang sudah US$ 150 miliar," tutur Airlangga.

Sementara itu, terkait indeks harga saham gabungan (IHSG), ia mengingatkan sempat mampu menembus ke level 8.000. Meskipun untuk saat ini sedang merosot ke level 7.543 pada penutupan perdagangan.

"Indeks Harga Saham Gabungan itu kita sudah melihat bahwa ini bisa tembus ke 8.000. Jadi itu membuktikan bahwa ekonomi bergerak," tegas Airlangga.