Note

Harga Batu Bara Naik 5 Persen Sehari di Tengah Konflik Timur Tengah dan Stimulus China

· Views 18
Harga Batu Bara Naik 5 Persen Sehari di Tengah Konflik Timur Tengah dan Stimulus China
Harga Batu Bara Naik 5 Persen Sehari di Tengah Konflik Timur Tengah dan Stimulus China. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga batu bara Newcastle melesat pada perdagangan Jumat (4/10/2024), didorong oleh lonjakan harga gas seiring konflik yang meningkat di Timur Tengah dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan energi yang terus berlangsung.

Selain itu, stimulus pemerintah China juga turut mengerek harga komoditas energi tersebut.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Naik 5 Persen Sehari di Tengah Konflik Timur Tengah dan Stimulus China Harga Emas Mendatar selama Sepekan, Pasar Cermati Konflik Timur Tengah dan Data AS

Menurut data Investing.com, kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle naik tajam 5,26 persen secara harian ke USD148,20 per ton pada Jumat.

Dalam sepekan, harga batu bara meningkat 6,05 persen.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Naik 5 Persen Sehari di Tengah Konflik Timur Tengah dan Stimulus China Verona (VERN) dan Master Print (PTMR) Listing Pekan Depan, Mana Lebih Menarik?

Mengutip TradingEconomics, di China, persiapan untuk liburan nasional 1-7 Oktober, penurunan produksi akibat hujan deras, dan peningkatan konsumsi industri semua berkontribusi mendukung harga batu bara.

Sementara itu, India mencatat penurunan 16 persen dalam output energi terbarukan, disertai dengan peningkatan 15 persen dalam pembangkit listrik berbasis batu bara. Di sisi lain, Inggris menjadi negara G7 pertama yang sepenuhnya menghentikan pembangkit listrik berbasis batu bara.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Naik 5 Persen Sehari di Tengah Konflik Timur Tengah dan Stimulus China IHSG Sepekan Turun 2,61 Persen, tapi Nilai Transaksi Harian Melonjak 

Sebelumnya, Beijing telah menerapkan langkah-langkah stimulus agresif bulan lalu untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpuruk, yang menyebabkan para trader dan investor mengamati tanda-tanda pemulihan.

Reaksi positif di pasar telah dicatat, terutama di indeks saham dan komoditas industri, karena setiap pemulihan ekonomi diharapkan akan meningkatkan aktivitas industri di China.

Analis Saxo Charu Chanana menjelaskan, pada 25 September 2024, langkah-langkah stimulus China dapat memiliki dampak luas di berbagai kelas aset secara global, termasuk komoditas.

Sebagaimana diketahui, China adalah konsumen utama komoditas global, sehingga stimulusnya seringkali meningkatkan permintaan. Komoditas kunci meliputi logam industri dan energi.

Logam Industri macam tembaga, bijih besi, dan aluminium banyak digunakan dalam infrastruktur dan konstruksi.

Kemudian, soal komoditas energi, Chanana menilai, permintaan minyak dan batu bara seringkali meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di China.

Impor batu bara thermal—sumber utama pembangkit listrik dan energi di China—dapat memberikan petunjuk tentang arah pertumbuhan pusat-pusat industri utama di China.

Menurut catatan Global Energy Transition Columnist Gavin Maguire di Reuters, pada Kamis (3/10), China memperoleh sebagian besar batu bara yang digunakan untuk pembangkit listrik dari tambang domestiknya, tetapi mengimpor sekitar 6 persen dari total kebutuhan batu baranya dari Indonesia dan Australia, yang dikirim ke pusat-pusat industri yang tidak terhubung dengan baik ke tambang dalam negeri.

Kota pelabuhan Guangzhou di selatan merupakan hub impor batu bara yang sangat penting, karena secara geografis lebih dekat ke pelabuhan ekspor batu bara utama di Indonesia dibandingkan dengan hub penambangan batu bara utama China di Inner Mongolia.

The Coal Trader dalam catatannya menjelaskan, pasar batu bara termal melonjak tinggi, mengantisipasi peningkatan volatilitas energi akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

“Sementara itu, pasar batu bara metalurgi terus mengkonsolidasi setelah kenaikan 30 persen pada paruh kedua September,” tulis The Coal Trader dalam analisisnya, Sabtu (5/10).

Pasar komoditas energi memanas belakangan ini seiring kekhawatiran perang yang meluas di Timur Tengah dapat mengancam pasokan minyak mentah dari Teluk Persia, yang menyumbang hampir sepertiga produksi global.

Israel dan Amerika Serikat sedang membahas serangan balasan terhadap infrastruktur minyak Iran, menurut komentar Presiden AS Joe Biden pada Kamis (3/10), yang dapat memotong ekspor dari negara tersebut. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.