Note

Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah

· Views 13
Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah
Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada sepekan perdagangan 30 September-4 Oktober 2024 bergerak melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bloomberg, Sabtu (5/10/2024), rupiah spot pekan ini ditutup melemah 0,37 persen pada level Rp15.485 per dolar AS. Bahkan, dalam sepekan rupiah turun 2,27 persen dibandingkan penutupan di awal pekan di Rp15.140.

Baca Juga:
Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah Rupiah Berpotensi Melemah ke Rp16.000 Imbas Konflik di Timur Tengah

Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) dalam sepekan juga melemah 2,31 persen pada level Rp15.495 per dolar AS, Jumat (27/9/2024).

Pelemahan ini menjadikan rupiah berada di posisi paling lemah dalam sebulan atau tepatnya sejak 3 September 2024. Bersamaan dengan pelemahan rupiah, indeks dolar AS (DXY) turun ke titik 101,89 dengan pelemahan sebesar 0,09 persen.

Baca Juga:
Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah Rupiah Melemah Dekati Level Rp15.500 per USD Jelang Akhir Pekan

Rupiah anjlok disinyalir oleh beberapa faktor, seperti dipengaruhi ketegangan geopolitik yang makin memanas di Timur Tengah, wait and see data ekonomi AS, efek stimulus jumbo China, sampai aliran dana asing yang masih deras keluar dari pasar keuangan domestik.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus investor tertuju pada laporan utama penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis hari ini, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga Federal Reserve serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah membuat pasar gelisah.

Baca Juga:
Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah Pangkas Pelemahan, Rupiah Kembali ke Rp15.450-an per USD

"Hal itu membuat para pedagang mengurangi taruhan tentang pemotongan suku bunga 50 basis poin lagi oleh Fed bulan depan, dengan kontrak berjangka menunjukkan peluang hanya 35 persen dari skenario seperti itu," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (4/10/2024).

Sentimen wait and see karena rilis data ekonomi dari AS yang semakin positif, termasuk lonjakan PMI sektor non manufaktur services menambah daya dorong bagi dolar AS untuk terus menguat. Hal ini menyebabkan rupiah tertekan karena pelaku pasar global lebih memilih dolar AS sebagai safe haven currency.

Baca Juga:
Rupiah Melemah 2,27 Persen dalam Sepekan, Tertekan Konflik Timur Tengah Menuju Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Tertekan
Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.