Note

Pasar Minyak Siaga Hadapi Guncangan Pasokan Imbas Konflik Timur Tengah

· Views 17
Pasar Minyak Siaga Hadapi Guncangan Pasokan Imbas Konflik Timur Tengah
Pasar Minyak Siaga Hadapi Guncangan Pasokan Imbas Konflik Timur Tengah. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak melonjak setelah ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas, menimbulkan kekhawatiran akan terputusnya pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah.

Pasar semakin cemas karena ada kemungkinan Israel menyerang infrastruktur energi Iran, yang bisa memperburuk situasi.

Baca Juga:
Pasar Minyak Siaga Hadapi Guncangan Pasokan Imbas Konflik Timur Tengah Penerbangan dari Seluruh Bandara Iran Dibatalkan hingga Senin Pagi

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 0,33 persen secara harian ke USD78,14 per barel, sedangkan minyak jenis WTI tumbuh 0,74 persen ke level USD74,54 per barel pada Jumat (4/10/2024) pekan lalu.

Dalam sepekan, minyak Brent menguat tajam 8,56 persen, sementara WTI meningkat 8,60 persen.

Baca Juga:
Pasar Minyak Siaga Hadapi Guncangan Pasokan Imbas Konflik Timur Tengah Menhan Israel Sesumbar Bakal Bikin Iran Hancur seperti Gaza dan Beirut

Kenaikan pada Jumat menjadi kali keempat berturut-turut saat pasar menunggu respons Israel terhadap serangan rudal Iran pekan ini.

Harga minyak telah naik hampir 10 persen sejak serangan 1 Oktober, karena para trader khawatir perang yang meluas di Timur Tengah dapat mengancam pasokan dari Teluk Persia, yang menyumbang hampir sepertiga produksi global.

Baca Juga:
Pasar Minyak Siaga Hadapi Guncangan Pasokan Imbas Konflik Timur Tengah Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pelanggan Asia

Menurut catatan Oilprice.com, sebelumnya, harga minyak tetap relatif stabil meskipun krisis di Timur Tengah meletus setelah serangan Hamas pada Israel pada Oktober 2023. Namun, dengan OPEC yang memiliki cadangan produksi minyak sekitar 5 juta barel per hari, dampak potensial dari gangguan pasokan masih bisa dikendalikan.

Jika konflik meningkat, dan proksi Iran menargetkan infrastruktur minyak di negara-negara tetangga, atau jika Iran memblokir Selat Hormuz, harga minyak bisa melonjak ke level tiga digit, meskipun risiko ini dinilai rendah oleh para analis.

Kendati Iran menyumbang sekitar 3,5 juta barel per hari, OPEC memiliki kapasitas yang cukup untuk menutup kekurangan tersebut. Saudi dan UAE dapat meningkatkan produksi mereka untuk mengimbangi gangguan pasokan.

Beberapa analis memperkirakan bahwa jika infrastruktur minyak Iran diserang, harga minyak Brent dapat naik di atas USD80 per barel. Namun, tanpa gangguan besar, harga dapat turun kembali ke sekitar USD70 per barel.

Meski begitu, analis FGE memperingatkan bahwa serangan terhadap infrastruktur energi di Timur Tengah dapat mengurangi cadangan produksi OPEC yang efektif, membuat pasar lebih rentan terhadap kejutan.

Serangan besar-besaran di Selat Hormuz yang memblokir perdagangan minyak global akan menjadi titik balik yang signifikan bagi pasar dan ekonomi dunia, meskipun para analis menilai risiko tersebut kecil. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.