Note

Reli Saham China Mereda usai Beijing Rem Gelombang Stimulus

· Views 24
Reli Saham China Mereda usai Beijing Rem Gelombang Stimulus
Reli Saham China Mereda usai Beijing Rem Gelombang Stimulus. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Beijing mengerem gelombang stimulus jumbo yang bertujuan untuk membangkitkan perekonomian. Langkah tersebut meredam reli saham China.

"Kami sepenuhnya yakin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi dan sosial tahunan," kata Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) Zheng Shanjie dalam konferensi pers, dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/10/2024).

Baca Juga:
Reli Saham China Mereda usai Beijing Rem Gelombang Stimulus Bisnis Menjanjikan, Pesaing Mixue dari China Berdatangan Masuk Pasar Indonesia

Beijing mengucurkan serangkaian stimulus jumbo dalam beberapa pekan ke belakang, termasuk memangkas sejumlah suku bunga acuan.  Aksi tersebut memicu reli saham China karena pihak berkuasa diyakini mulai serius mengatasi kelesuan ekonomi.

Seusai konferensi pers Ketua NDRC, reli saham China mereda karena para investor mempertanyakan tekad Beijing untuk memperbaiki kondisi perekonomian. Sebelumnya, pasar berharap konferensi pers tersebut berisi pengumuman stimulus jumbo tambahan.

Baca Juga:
Reli Saham China Mereda usai Beijing Rem Gelombang Stimulus Prabowo Ajak Investor Asing Biayai Tanggul Jakarta-Gresik, China dan Hong Kong Berminat

Indeks acuan CSI 300 naik sekitar 6,4 persen pagi ini setelah sempat melonjak hampir 11 persen saat pembukaan. Indeks saham China yang tercatat di Hong Kong sempat anjlok sebanyak 11 persen sebelum memangkas kerugian.

Beijing menargetkan pertumbuhan ekonomi lima persen tahun ini, tetapi data ekonomi dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa hal itu akan sulit tercapai karena belanja konsumen tetap lamban dan krisis properti terus berlanjut. 

Baca Juga:
Reli Saham China Mereda usai Beijing Rem Gelombang Stimulus Bank Dunia Prediksi Ekonomi China Hanya Tumbuh 4,3 Persen pada 2025

Meningkatnya ketegangan perdagangan juga mengancam pendorong pertumbuhan baru seperti ekspor kendaraan listrik. 

Hari ini, Bank Dunia memprediksi ekonomi China hanya tumbuh 4,8 persen pada 2024, angkanya menurun menjadi 4,3 persen tahun depan. (Wahyu Dwi Anggoro)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.