Pasardana.id - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Indonesia berpeluang jalin kerjasama investasi di sektor haji dan umrah dengan pemerintah Arab Saudi.
Hal tersebut setelah digelar pertemuan antara Kepala BPKH Fadlul Imansyah dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Bin Abdullah H. Amodi.
Dari pertemuan tersebut, Dubes Arab mengatakan bahwa komitmen kuat negaranya untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi Indonesia di tanah suci. Harapannya, peluang investasi ini dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang ekonomi dan keagamaan.
“Kerja sama investasi itu sangat strategis bagi kedua negara. Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Arab Saudi,” ujar Kepala BPKH Fadlul Imansyah, dalam keterangannya, Selasa (9/10)
Diungkap Fadlul, Arab Saudi juga mendukung rencana investasi BPKH sejalan dengan visi 2030 Arab Saudi. Salah satu poin penting dalam pertemuan tersebut adalah rencana percepatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BPKH dan Pemerintah Arab Saudi.
Kerja sama melalui skema Government-to-Government (G to G) ini diharapkan dapat memberikan payung hukum yang kuat bagi pengembangan berbagai proyek investasi di sektor haji dan umrah.
“Kami optimistis MoU ini akan segera terwujud. Hal ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi,” ucapnya.
Sekedar informasi, data menunjukkan bahwa hingga saat ini ada sebanyak 3 juta jemaah haji dan umrah asal Indonesia telah mengunjungi tanah suci. Jumlah yang sangat besar ini menunjukkan potensi pasar yang sangat besar bagi kedua negara.
“Kami berharap kerja sama investasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian kedua negara,” tandasnya.
Hot
No comment on record. Start new comment.