Bursa Asia: Indeks Shanghai Jatuh 4 Persen saat Mayoritas Menguat
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat di awal perdagangan Rabu (9/10/2024), mengikuti pergerakan Wall Street Amerika Serikat (AS), kendati adanya koreksi di pasar saham China.
Menurut data pasar, pukul 09.26 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,58, Straits Times Singapura terapresiasi 0,33 persen, ASX 200 Australia tumbuh 0,03 persen, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terangkat 0,40 persen.
Berbeda, Shanghai Composite turun tajam 4,02 persen dan Hang Seng Hong Kong terdepresiasi 0,44 persen.
Saham China turun pada Rabu, sedangkan harga komoditas mengalami kerugian tajam seiring meredanya optimisme pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pasar Hong Kong sempat anjlok pada Selasa, diikuti oleh penurunan tajam pada saham di daratan China dan komoditas, setelah konferensi pers Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China tidak memberikan stimulus baru yang signifikan. Indeks Shanghai Composite dan CSI300 turun sekitar 3 persen.
Di sisi lain, pasar global tetap stabil dengan harapan bahwa ekonomi AS dapat terhindar dari resesi dan mendukung permintaan global.
Kepala Riset Makro untuk Asia di Mizuho Vishnu Varathan menyatakan, "Kekecewaan ini, meskipun dapat dimengerti, tampaknya terlalu dini dan salah arah. Faktanya, bukan tugas NDRC untuk memberikan rincian tentang stimulus fiskal atau kebijakan moneter tambahan."
Sementara itu, prospek pendaratan lunak ekonomi AS terus menopang pasar, dengan Presiden The Fed New York John Williams menyatakan, laporan pekerjaan yang kuat pekan lalu menunjukkan ekonomi tetap sehat, meskipun inflasi turun.
Wall Street Menguat
Indeks saham acuan AS atawa Wall Street ditutup menguat pada Selasa, saat para pelaku pasar mencerna pernyataan dari seorang gubernur Federal Reserve (The Fed).
Nasdaq Composite naik 1,5 persen ke 18.182,9, sementara S&P 500 menguat 1 persen ke 5.751,1. Dow Jones Industrial Average meningkat 0,3 persen ke 42.080,4. Sektor teknologi memimpin kenaikan, sementara energi dan material menjadi satu-satunya sektor yang ditutup lebih rendah.
Gubernur Fed Adriana Kugler menyatakan akan mendukung pemotongan suku bunga acuan lebih lanjut jika inflasi terus menunjukkan kemajuan sesuai proyeksi.
"Namun, pendekatan saya terhadap setiap keputusan kebijakan akan tetap bergantung pada data dan memanfaatkan berbagai sumber untuk memahami perkembangan ekonomi," ujar Kugler, dikutip MT Newswires, Selasa (8/10).
Bulan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun turun empat basis poin ke 3,96 persen pada Selasa, sedangkan untuk tenor 10 tahun melorot satu basis poin ke 4,02 persen.
Data pemerintah yang akan dirilis Kamis diperkirakan menunjukkan inflasi konsumen AS naik 0,1 persen secara bulanan dan 2,3 persen secara tahunan, menurut konsensus yang dihimpun Bloomberg.
"Kami memperkirakan penurunan harga energi akan menahan kenaikan inflasi headline lebih rendah dibanding inflasi inti," kata Deutsche Bank dalam catatan mereka.
"Jika prediksi kami tepat, tingkat pertumbuhan inflasi headline tahunan akan turun 30 basis poin menjadi 2,3 persen, sementara inflasi inti turun sepersepuluh menjadi 3,2 persen."
Laporan harga produsen AS untuk September dijadwalkan rilis Jumat. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.