Note

Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah

· Views 18
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu (9/10/2024), seiringnya lemahnya permintaan dan lonjakan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) mengalahkan kekhawatiran atas serangan Israel terhadap Iran yang akan segera terjadi.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent merosot 0,88 persen ke level USD76,76 per barel, sedangkan futures minyak WTI turun 0,74 persen ke posisi USD73,37 per barel pada Rabu.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah Emas Antam 5 Gram Harga Berapa? Cek Kisarannya

Harga minyak sedang mengalami koreksi setelah lonjakan 13 persen pasca serangan Iran pada 1 Oktober terhadap Israel, sementara respons dari Israel masih diantisipasi.

Menurut MT Newswires, Rabu (9/10), perang yang meluas di Timur Tengah dapat mengancam pasokan dari Teluk Persia. Namun, fundamental yang lemah kembali menjadi perhatian karena permintaan tetap rendah dan pasokan terus meningkat.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah Foxconn Bangun Pabrik Superchip Nvidia Terbesar di Dunia

Data dari American Petroleum Institute (API) mengungkapkan peningkatan signifikan dalam persediaan minyak mentah AS, naik hampir 11 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Dalam survei mingguannya, Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan, persediaan minyak AS pekan lalu naik 5,8 juta barel, jauh di atas perkiraan konsensus kenaikan dua juta barel menurut analis yang disurvei oleh Reuters.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah Beli Belum Genap Sebulan, Komisaris Utama Huang Yeping Jual Semua Saham LABA

Pada Selasa, China menambah pandangan yang bearish karena menolak memberikan stimulus tambahan untuk menopang ekonomi yang lesu, yang telah mengurangi pertumbuhan permintaan dari negara pengimpor terbesar tersebut.

EIA juga mengulangi perkiraannya pada Selasa, pertumbuhan permintaan dari China pada 2024 akan meningkat hanya 0,1 juta barel per hari tahun ini, dan memperkirakan kenaikan permintaan sebesar 0,3 juta barel per hari pada 2025.

"Saat tidak ada aksi militer dari Israel pada Senin, dan tidak adanya langkah baru di China, harga minyak mentah anjlok lebih dari 4 persen, mengingatkan bahwa tanpa risiko geopolitik dan stimulus dari China, Brent mungkin akan diperdagangkan lebih mendekati USD70 daripada USD80," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (9/10).

Sementara itu, Badai Milton diperkirakan akan menghantam Pantai Teluk Florida, yang dapat mengganggu pasokan bensin di salah satu negara bagian AS dengan konsumsi terbesar. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.