Note

Arti Floating Profit dan Floating Loss yang Sering Pengaruhi Mental Investor dan Trader

· Views 10
Arti Floating Profit dan Floating Loss yang Sering Pengaruhi Mental Investor dan Trader
Arti Floating Profit dan Floating Loss yang Sering Pengaruhi Mental Investor dan Trader. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa yang dimaksud dengan floating profit dan floating loss? Investor pemula perlu memahami konsep floating dalam perolehan return investasi. Istilah floating merujuk pada imbal hasil yang belum terjadi. 

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, floating berarti mengambang. Dalam investasi, baik kerugian dan keuntungan yang diperoleh investor dianggap belum benar-benar terjadi selama investor belum menjual aset investasinya. 

Baca Juga:
Arti Floating Profit dan Floating Loss yang Sering Pengaruhi Mental Investor dan Trader Ingat, Begini Strategi Menghadapi Floating Profit dan Floating Loss dalam Investasi Saham

Floating loss atau kerugian mengambang, berarti nilai kerugian investor yang saat ini tercatat. Sebaliknya, floating profit atau floating gain adalah nilai keuntungan yang saat ini tercatat. 

Untuk lebih mudah memahami konsep floating imbal hasil ini, investor dapat menganggap floating return adalah imbal hasil yang tengah berjalan di harga pasar. Imbal hasil ini baru benar-benar terjadi atau menjadi kenyataan ketika investor menjual asetnya. 

Baca Juga:
Arti Floating Profit dan Floating Loss yang Sering Pengaruhi Mental Investor dan Trader Mengenal Istilah Floating dalam Trading dan Investasi, Pemula Wajib Paham

Misalnya, ketika investor logam mulia menyimpan emas batangan yang sudah dibelinya 5-10 tahun silam. Harga buyback hari ini mungkin sudah meningkat lebih dari 100 persen, tetapi keuntungan ini belum benar-benar terjadi. Alias bersifat floating

Keuntungan ini baru menjadi real profit atau real gain setelah investor menjual emasnya ke Butik Antam, Pegadaian, atau toko emas lainnya. Karena setelah penjualan, investor menerima modal yang 100 persen kembali ditambah nilai keuntungan investasinya. 

Sama halnya ketika investor merugi. Misalnya ketika investor suatu saham yang hari ini harga pasarnya menurun 15 persen dari harga pembeliannya. Maka kerugian sebesar 15 persen itu baru bersifat floating, belum mewujud menjadi nyata. 

Investor tersebut baru benar-benar mengalami real loss ketika saham tersebut dijualnya, dan investor menerima hasil penjualan dengan nominal uang yang berkurang 15 persen dari modal awal pembeliannya. 

Saat berinvestasi di pasar modal, baik saham maupun reksa dana, seringkali investor pemula dibuat panik dengan floating loss di porfotolionya. Kepanikan ini terkadang membuat investor gegabah dan buru-buru menjual sahamnya saat itu juga. 

Kemudian, beberapa waktu kemudian saham tersebut rupanya berbalik arah menunjukkan peningkatan harga yang lebih tinggi. Hal seperti ini lumrah terjadi di kalangan investor pemula yang belum terbiasa dengan konsep floting return di pasar saham. 

Hal sebaliknya pun sering terjadi pada trader. Ketika portofolio sedang mencatatkan floating profit, trader menjadi terlena dan serakah, lalu enggan menjual sahamnya ketika target harganya sudah tercapai, berharap harga saham tersebut bergerak lebih tinggi lagi.

Padahal, pergerakan harga saham tersebut bisa saja berbalik arah menjadi downtren dan sideways yang panjang. Sehingga portofolio yang tadinya mencatatkan floating profit, berubah menjadi floating loss karena trader tidak tertib pada target harganya sendiri.

Floating profit dan floating loss berpotensi untuk berubah menjadi kebalikannya, meskipun ada beberapa saham yang terus menurun dan tidak bergerak ke mana-mana dalam waktu yang cukup panjang. 

Oleh sebab itu, investor tak hanya dianjurkan untuk memilih saham dengan cermat dan tidak sembarangan memilih saham (sebab ada beberapa saham yang memang berkinerja buruk dan sulit untuk bergerak harganya), namun juga dianjurkan untuk memahami konsep floating return-nya. 

Karena secara psikologis, nilai floating profit dan floating loss berpotensi besar memengaruhi mental investor dan trader, sehingga berpengaruh pada proses pengambilan keputusannya. Investor dan trader berisiko mengambil keputusan berdasarkan emosi, bukan berdasarkan analisa yang akurat.

Itulah yang dimaksud dengan floating profit dan floating loss dalam investasi saham. 


(Nadya Kurnia)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.