Saham Emiten Emas Menggeliat Lagi, BRMS Naik 4 Persen
IDXChannel – Saham emiten tambang emas menguat dalam lanjutan sesi I, Jumat (11/10/2024), menyusul kenaikan harga logam mulia acuannya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.35 WIB, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meningkat 4,58 persen ke Rp274 per saham, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) tumbuh 3,38 persen, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 1,64 persen.
Selanjutnya, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terapresiasi 1,36 persen, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) 0,76 persen, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) 0,69 persen, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 0,39 persen.
Sementara, ANTM dan SQMI masing-masing stagnan.
Sebelumnya, harga emas dunia rebound pada perdagangan Kamis (10/10), kendati dolar Amerika Serikat (AS) menguat pasca laporan inflasi yang melambat bulan lalu, meski tak secepat perkiraan.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) menguat 0,85 persen ke level USD2.629,92 per troy ons pada Kamis, mengakhiri penurunan enam hari berturut-turut sebelumnya.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 2,4 persen bulan lalu, turun dari 2,5 persen pada Agustus. Namun lebih tinggi dari perkiraan konsensus 2,3 persen, menurut Marketwatch.
CPI inti, yang tidak mencakup harga makanan dan energi yang fluktuatif, naik 3,3 persen secara tahunan, lebih tinggi dari 3,2 persen pada Agustus dan proyeksi sebesar 3,2 persen.
Kenaikan yang lebih tinggi dari perkiraan ini hampir mengesampingkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) saat komite kebijakan (FOMC) menggelar rapat bulan depan, meski hal ini mungkin belum cukup untuk menghentikan tren penurunan suku bunga.
BMO Economics mengatakan laporan CPI pada Kamis, "tidak sesuai harapan The Fed setelah langkah beraninya pada September.”
Hal tersebut, kata BMO, hampir memastikan tidak ada pemangkasan besar lainnya pada November.
"Kami masih condong pada pemangkasan seperempat poin, namun banyak yang akan bergantung pada apakah laporan pekerjaan Oktober kembali kuat," katanya, dikutip MT Newswires, Kamis (10/10).
"Ini bukan berita buruk, tapi jelas juga bukan berita baik. Hal ini hanya menunjukkan bahwa mungkin pencapaian terbaik terkait penurunan inflasi sudah lewat untuk beberapa bulan mendatang," ujar Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities Peter Cardillo.
Meski begitu, aset emas mendapat dukungan dari lonjakan klaim pengangguran, yang meragukan pandangan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap terlalu tangguh terhadap suku bunga yang ketat setelah laporan pekerjaan terakhir.
Posisi federal funds futures menunjukkan, investor semakin yakin The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali lagi sebesar 25 bps tahun ini, sebelum melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga sepanjang 2025.
Suku bunga yang lebih rendah mendukung emas dengan mengurangi biaya peluang memegang aset emas yang tidak menghasilkan bunga.
Dolar menguat, dengan indeks ICE dolar terakhir naik 0,8 poin ke 103,01.
Imbal hasil obligasi AS bervariasi, dengan surat utang bertenor dua tahun terakhir tercatat pada 4,003 persen, turun 2,7 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun menguat 4,0 poin menjadi 4,109 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.