Harga CPO Naik 2 Persen, Akhiri Penurunan 3 Hari Beruntun
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) rebound pada perdagangan Jumat (11/10/2024), didorong oleh kenaikan harga minyak nabati saingan di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBOT).
Mengutip data pasar, pukul 13.42 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives menguat 2,05 persen ke MYR4.322 per ton, mematahkan penurunan tiga hari berturut-turut.
Menurut catatan Trading Economics, Jumat (11/1), harga mendekati level tertinggi dalam enam bulan, didukung oleh tanda-tanda ekspor yang kuat, di mana surveyor kargo memperkirakan pengiriman produk minyak sawit Malaysia selama 1-10 Oktober naik 13,6 persen menjadi 18,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kontrak ini juga mencatatkan kenaikan mingguan keempat berturut-turut, naik sekitar 0,5 persen sejauh ini, didukung oleh data bulanan terbaru yang menunjukkan produksi turun 3,8 persen pada September dibandingkan Agustus menjadi 1,82 juta ton.
Sementara ekspor bulan lalu naik 0,93 persen menjadi 1,54 juta ton.
Di India, salah satu konsumen terbesar, musim perayaan yang akan datang diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak sawit.
Pedagang minyak sawit David Ng mengatakan stok minyak sawit naik hampir tujuh persen secara bulanan pada September, dipicu oleh laju ekspor yang lebih lemah dari perkiraan, yang berkontribusi pada peningkatan total stok di negara tersebut.
"Stok pada September meningkat karena ekspor yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Tren ini kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga di masa mendatang," ujarnya kepada Bernama, Kamis (10/10).
"Kami melihat support di MYR4.200 (per ton) dan resistance di MYR4.350," katanya.
Kepala penelitian komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan stok minyak sawit Malaysia untuk September sebesar 2,01 juta ton sesuai dengan perkiraan pihaknya sebesar 2,04 juta ton, dan lebih tinggi dari perkiraan lain yang berkisar antara 1,88 juta hingga 1,95 juta ton.
Namun, jumlah ini turun secara tahunan dari 2,312 juta ton pada September 2023.
"Kenaikan stok akhir terutama disebabkan oleh penurunan tajam sebesar 37 persen dalam konsumsi domestik dan kenaikan lebih dari 10 persen pada stok CPO," katanya.
Dia juga mencatat, produksi turun 3,8 persen sementara ekspor hanya naik sedikit di bawah satu persen.
"Data ini sedikit bearish untuk minyak sawit, tetapi faktor lain juga perlu diperhitungkan. Ekspor minyak sawit pada Oktober diperkirakan akan menunjukkan penguatan, meskipun belum ada kejelasan mengenai produksi. Selain itu, cuaca kering di Amerika Selatan mendukung momentum bullish di pasar minyak nabati global," ujar Anilkumar.
Di pasar energi, harga minyak mentah diperkirakan mencatatkan kenaikan untuk pekan kedua berturut-turut, didorong oleh gangguan akibat badai dan meningkatnya risiko gangguan pasokan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.