Note

RI Gandeng China & Korea Mau Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 80 T

· Views 6
RI Gandeng China & Korea Mau Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 80 T
Ilustrasi: Pabrik baterai mobil listrik.Foto: Ridwan Arifin/detikcom
Jakarta

PT Aneka Tambang Tbk bersama perusahaan asal China dan Korea Selatan akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Nilai investasinya sekitar Rp 80 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan pembicaraan dengan perusahaan Korea dan China sedang berjalan.

"Kita dorong untuk (pabrik) EV battery-nya. Kita sudah ada pembicaraan dengan dua malah ya pada saat ini sudah final stage tapi mungkin saya tidak sampaikan dulu tapi ini adalah perusahaan Korea dan China," kata Rosan, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan mengatakan, dalam waktu 1-2 bulan ini pemerintah akan merampungkan kesepakatan engan dua perusahaan tersebut. Dengan demikian, impelemntasi kebijakan bisa segera diterapkan.

Namun, Rosan belum bisa mengungkap identitas investor tersebut.

ADVERTISEMENT

"Investasinya itu hampir Rp 80 triliun, kurang lebih ya US$ 5,5 miliar. Jadi itu juga investasi yang sangat signifikan dan justru ada dua ya. Itu kerja sama dengan BUMN kita, kerja sama dengan PT Aneka Tambang sehingga insyaAllah ini bisa selesai," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan potensi investasi besar bisa masuk ke Indonesia untuk pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik berbasis nikel. Nilai investasinya diperkirakan US$ 20 miliar- US$ 25 miliar atau setara Rp 312 triliun-Rp 390 triliun (kurs Rp 15.600).

Seto mengatakan, nilai investasi tersebut merupakan potensi yang bisa didapatkan RI dalam 5 tahun ke depan. Adapun investasi ini ditanamkan dari konsorsium perusahaan yang melibatkan banyak negara seperti China hingga Eropa.

"Tapi untuk nikel buat battery, ini room-nya masih ada. Kita lihat mungkin masih ada sekitar, estimasi kami sekitar US$ 20-25 miliar lagi investasi yang bisa masuk untuk sektor battery ini dalam 5 tahun ke depan," terang Seto dalam forum diskusi di Le Meridien Hotel, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

(shc/hns)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.