Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (15/10), IHSG ditutup menguat +67,30 poin (+0,89%) ke level 7.626,95.
Penguatan IHSG tidak lepas dari banyaknya katalis positif dari dalam negeri, seperti:
(1) Neraca Perdagangan Indonesia surplus kembali sebesar US$3,26 miliar (Sep-24), atau surplus 53 bulan berturut-turut,
(2) Rupiah menguat sebesar +0,17% terhadap dollar AS,
(3) Realisasi investasi di Indonesia selama 9M24 mencapai 1.261 triliun rupiah (+19,8% YoY), setara 76,4% dari target 2024,
(4) Sri Mulyani dipercaya kembali menjadi Menteri Keuangan Indonesia dinilai angin segar bagi market, dan
(5) Net foreign buy sebesar Rp289,52 miliar (regular market).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,75%), S&P 500 (-0,76%), & Nasdaq (-0,98%).
Melemahnya laporan keuangan ASML, yang menyebabkan aksi jual besar-besaran pada perusahaan-perusahaan pembuat chip, dan penurunan tajam pada harga minyak yang menekan saham-saham energi.
Saham ASML anjlok -16,5% setelah memangkas proyeksi pertumbuhannya, menekan para pembuat chip lainnya termasuk Nvidia (-4,5%), Broadcom (-3,5%), AMD (-5,2%), dan Intel (-3,3%).
Saham-saham energi berada di bawah tekanan karena Exxon Mobil (-3%) dan Chevron (-2,7%) turun akibat penurunan tajam harga minyak.
Selain itu, UnitedHealth turun -8,2% setelah mengeluarkan perkiraan pendapatan yang lebih lemah.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia terkait kebijakan suku bunganya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (16/10).
Hot
No comment on record. Start new comment.