BELI Umumkan Jadwal Private Placement

Pasardana.id - PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI) menyampaikan akan melaksanakan Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan saham baru sebanyak 4.900.240.527 lembar saham dengan nilai nominal Rp250 per lembar saham (Saham Baru) pada tanggal 15 Oktober 2024.

Adapun jadwal pelaksanaan PMTHMETD sebagai berikut: 

Pembayaran pembelian saham tambahan dan distribusi saham tambahan : 22 Oktober 2024; 

Pencatatan saham tambahan di Bursa Efek Indonesia : 23 Oktober 2024;

Pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD : 24 Oktober 2024. 

“Seluruh Saham Baru tersebut akan diambilbagian oleh PT Lingkarmulia Indah, yang merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan,” sebut Eric Alamsjah Winarta selaku Chief Corporate Secretary & Investor Relations BELI dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (15/10). 

Sehubungan dengan pelaksanaan PMTHMETD, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham independen Perseroan sesuai dengan Pasal 8A POJK No. 14/2019 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada tanggal 13 Juni 2024 sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara RUPSLB Perseroan No. 16 tanggal 13 Juni 2024, yang dibuat oleh Gatot Widodo, S.E., S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Pusat. 

Lebih lanjut disebutkan, PMTHMETD akan dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp460 per lembar saham. 

Penentuan harga pelaksanaan PMTHMETD tersebut sesuai dengan ketentuan V.1.1 Lampiran II Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00101/BEI/12-2021 perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. 

Setelah pelaksanaan PMTHMETD, jumlah modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan akan meningkat menjadi Rp32.027.684.285.750.  

“Rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) ini tidak memiliki dampak merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan,” tandas Eric Alamsjah Winarta.