Harga Minyak Turun 4 Hari Beruntun, Pasar Soroti Geopolitik dan Lemahnya Permintaan China
Harga Minyak Turun 4 Hari Beruntun, Pasar Soroti Geopolitik dan Lemahnya Permintaan China
IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup melemah pada Rabu (16/10/2024), di tengah kekhawatiran geopolitik yang mereda dan lemahnya permintaan dari China.
Data pasar menunjukkan, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent turun 0,27 persen ke level USD74,45 per barel, sedangkan futures minyak jenis WTI terdepresiasi 0,46 persen ke posisi USD70,82 per barel. Dengan ini, harga minyak sudah turun empat hari berturut-turut.
Dalam sepekan, kedua kontrak acuan tersebut merosot lebih dari 4 persen.
Laporan pada Selasa menyebutkan, Israel memberi jaminan kepada Amerika Serikat (AS), mereka tidak akan menyerang industri minyak Iran dalam aksi balas dendam atas serangan rudal yang dilakukan Iran pada 1 Oktober.
Hal ini meredakan kekhawatiran bahwa serangan tersebut akan mengganggu ekspor minyak Iran yang mencapai 1,7 juta barel per hari.
Pada saat yang sama, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan dalam laporan bulanannya bahwa pemangkasan produksi OPEC+ yang mulai berakhir, peningkatan produksi di luar OPEC, serta lemahnya permintaan dari China akan mulai meningkatkan persediaan minyak global di 2025.
Selain itu, IEA memperkirakan harga minyak dalam jangka panjang akan menurun seiring transisi energi yang mengurangi permintaan.
"Yang paling diharapkan oleh para pelaku pasar dengan pandangan bearish adalah ekonomi China yang melemah, situasi yang relatif tenang di Timur Dekat, dan revisi turun terhadap pertumbuhan permintaan minyak global,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Rabu (16/10).
“Tiga hal tersebut sudah terwujud pada awal pekan ini, semuanya sudah dicentang," ujarnya.
Sebelumnya, harga minyak turun karena prospek permintaan yang melemah dan laporan bahwa Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran, meredakan kekhawatiran gangguan pasokan. Iran, yang merupakan anggota OPEC, menghasilkan sekitar 4,0 juta barel minyak per hari pada 2023, menurut data EIA AS.
Iran diperkirakan akan mengekspor sekitar 1,5 juta barel per hari pada 2024, naik dari perkiraan 1,4 juta barel per hari pada 2023. Iran mendukung beberapa kelompok yang memerangi Israel, termasuk Hezbollah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.
Kekhawatiran terhadap eskalasi konflik antara Israel dan Hezbollah yang didukung Iran masih ada. Pembatasan pasokan oleh OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, tetap berlaku hingga Desember, ketika beberapa anggota dijadwalkan mulai melonggarkan pengurangan produksi.
Data mingguan persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API) akan dirilis pada Rabu malam, dan laporan EIA pada Kamis. Laporan ini tertunda satu hari karena libur Indigenous Peoples' Day di AS pada Senin.
Analis memperkirakan perusahaan energi AS menambah sekitar 1,8 juta barel minyak ke dalam penyimpanan selama pekan yang berakhir pada 11 Oktober.
Jika benar, ini akan menjadi kali pertama perusahaan energi menambah persediaan selama tiga pekan berturut-turut sejak April, dibandingkan dengan penarikan 4,5 juta barel pada minggu yang sama tahun lalu dan rata-rata peningkatan 1,1 juta barel selama lima tahun terakhir (2019-2023).
Berita ekonomi positif dari AS dan Eropa membantu membatasi penurunan harga minyak pada Rabu.
Di Eropa, ekonomi zona euro menunjukkan tanda-tanda kehidupan dengan serangkaian indikator yang mengarah pada pertumbuhan yang lambat tapi tetap positif bagi blok yang telah menghindari resesi selama lebih dari setahun.
Di AS, harga impor turun paling besar dalam sembilan bulan terakhir pada September, seiring dengan penurunan tajam biaya produk energi, menandakan prospek inflasi yang jinak dan menjaga asa Federal Reserve (The Fed) untuk terus menurunkan suku bunga.
Setelah menaikkan suku bunga secara agresif pada 2022 dan 2023 untuk mengendalikan lonjakan inflasi, The Fed mulai menurunkan suku bunga pada September.
Penurunan suku bunga mengurangi biaya pinjaman, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.