Pasardana.id - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (IDX: WEGE) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu kontraktor terkemuka di Indonesia, dengan keberhasilan menyelesaikan proyek Bandara Dhoho Kediri, bandara pertama di Indonesia yang dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited.
Bandara yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (18/10) lalu tersebut, diharapkan menjadi katalis penting bagi peningkatan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur, khususnya bagian selatan.
Acara peresmian turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; PJ. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana; Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, serta jajaran eksekutif dari mitra proyek, di antaranya; Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI), Istata T Siddharta; dan Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk, Susilo Wonowidjojo.
Turut hadir pula Direktur HC PT Wijaya Karya Persero Tbk, Hadjar Seti Aji dan Direktur Operasi 1 WEGE, Bagus Tri Setyana.
Dalam sambutannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kehadiran Bandara Dhoho sebagai langkah strategis dalam memperkuat jaringan transportasi di Jawa Timur.
"Bandara Dhoho Kediri merupakan momentum bersejarah, tidak hanya karena ini adalah bandara pertama dengan skema KPBU unsolicited, tetapi juga karena dampak positifnya terhadap perekonomian regional. Bandara ini membuka akses yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan potensi Kediri sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Timur," ujar Luhut seperti dilansir dalam siaran pers, Sabtu (19/10).
Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama, Istata T Siddharta menegaskan, bahwa Bandara Dhoho adalah “A Gift to the Nation”.
Proyek ini merupakan kontribusi signifikan bagi kemajuan infrastruktur Indonesia, terutama dalam membuka konektivitas ke wilayah-wilayah selingkar Wilis seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan sekitarnya.
Sebagai kontraktor utama, WEGE berperan penting dalam memastikan penyelesaian proyek ini tepat waktu dan sesuai standar internasional.
Bandara Dhoho Kediri, dengan runway sepanjang 3.300 x 60 meter, apron komersial berukuran 548 x 141 meter, dan terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, menjadi bukti nyata komitmen WEGE dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang berkualitas di tanah air.
Bandara ini juga memiliki kapasitas untuk menangani pesawat berbadan besar seperti Boeing-777, menjadikannya sebagai salah satu bandara dengan infrastruktur paling modern di Indonesia.
Direktur Operasi 1 WEGE, Bagus Tri Setyana menyampaikan, bahwa pencapaian ini merupakan wujud dari keahlian dan pengalaman panjang WEGE dalam menyelesaikan proyek-proyek berskala besar dengan kualitas tinggi.
"Kami bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang diharapkan menjadi penggerak utama perkembangan ekonomi regional. WEGE akan terus berkomitmen memberikan solusi inovatif dan berkualitas untuk mendukung pembangunan Indonesia," terang Bagus.
Hot
No comment on record. Start new comment.