Kabinet Prabowo Jadi Sorotan Investor Asing, Obligasi RI Masih Menarik?

IDXChannel - Nomenklatur kabinet merah putih Prabowo Subianto menjadi sorotan investor asing lantaran jumlahnya yang gemuk.
Di sisi lain, struktur kabinet yang sekarang diharapkan bisa memberikan fokus lebih detail dari setiap permasalahan di tanah air.
"Terkait dengan nomenklaturnya, rasanya sih selama performance pemerintahnya masih tetap berjalan seperti biasa, rasanya sih kedepannya akan normal lagi juga sih, dan kalau menurut kami bagi investor yang sebetulnya lebih krusial itu adalah masalah kredit rating," ujar Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe dalam Media Session BNI Sekuritas di Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Mengingat kabinet baru tersebut disambut positif oleh pasar, akankah mendorong minat investor asing terhadap obligasi RI?
Amir menyebut, beberapa lembaga penilai internasional memberikan rating untuk obligasi Indonesia BBB. Perolehan ini masih lebih tinggi dari skor kredit India, sehingga minat investor asing masih akan besar pada instrumen tersebut.
Meski demikian, masih terdapat faktor lain yang menjadi penentu, yakni rate obligasi yang ditawarkan. Salah satu indikator yang dilihat adalah real yield diferensial.
“Kalau kita lihat di mungkin beberapa negara yang di bagian kita ya, kayak Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Filipina, India dan Indonesia, kalau secara rating kita sebetulnya mirip-mirip sama antara India, Filipina dan Thailand ya. Ini yang secara rating kita masih mirip, Thailand mungkin sudah lebih agak agak agak agak sedikit ya, kalau yang paling close kita India dan Filipina,” tutur dia.
Berdasarkan data BNI Sekuritas per 18 Oktober 2024, real yield diferensial dari obligasi pemerintah Indonesia berada di kisaran 3,14 persen. Raihan ini menjadi yang tertinggi, mengungguli negara tetangga yaitu Filipina dan Malaysia yang masing-masing sebesar 2,16 persen dan 0,28 persen.
(DESI ANGRIANI)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.