Soal Utang Sritex (SRIL), Begini Respons BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) buka suara terkait PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex (SRIL) yang dinyatakan pailit. BCA mengaku terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait Sritex.
Berdasarkan informasi yang beredar, utang Sritex di BCA menjadi yang terbesar baik jangka pendek maupun jangka panjang. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan bahwa pihaknya menghargai langkah hukum kasasi yang sedang diajukan oleh Debitur yang bersangkutan dan terbuka untuk koordinasi lebih lanjut.
"BCA terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan pihak kurator yang ditunjuk oleh pihak pengadilan dalam rangka mencapai solusi dan/atau penyelesaian terbaik bagi debitur dan seluruh kreditur yang ada," kata Hera dalam keterangan resmi, Minggu (27/10/2024).
Menurut Hera, saat ini rasio loan at risk (LAR) BCA mencapai 6,1 persen pada sembilan bulan pertama tahun 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9 persen.
Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA juga berada di tingkat yang terjaga sebesar 2,1 persen. Sedangkan pencadangan LAR dan NPL ada pada tingkat yang memadai, masing-masing 73,5 persen dan 193,9 persen.
Secara rinci, utang di BCA yang bersifat jangka pendek senilai USD11.37 juta dan yang bersifat jangka panjang senilai USD71,31 juta. Berarti totalnya utang Sritex di bank swasta terbesar di tanah air ini mencapai USD82,68 juta.
Namun, utang tersebut sudah sedikit menurun jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2023. Sebab, pada periode tersebut, utang Sritex di BCA masih senilai USD83,53 juta. Selain BCA, Sritex punya utang di perbankan seperti State Bank of India, Singapore Branch, Bank QNB Indonesia, hingga Citibank N.A., Indonesia dengan rata-rata nilai lebih dari USD35 juta.
Kemudian bank-bank daerah pun tercatat juga menjadi kreditur dari perusahaan yang sudah berdiri sejak 1966 ini. Misalnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, dan PT Bank DKI yang turut menyalurkan utang untuk Sritex.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.