Note

Saham Prajogo Pangestu Kompak Memerah, BREN Turun 4 Persen

· Views 25
Saham Prajogo Pangestu Kompak Memerah, BREN Turun 4 Persen
Saham Prajogo Pangestu Kompak Memerah, BREN Turun 4 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten milik Prajogo Pangestu kompak melemah pada perdagangan Senin (28/10/2024) pagi, melanjutkan koreksi sejak beberapa hari terakhir.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pukul 10.27 WIB, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melemah 4,12 persen ke Rp6.950 per saham.

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Kompak Memerah, BREN Turun 4 Persen Tingkatkan Akses Layanan Keuangan, BSI (BRIS) Siapkan Layanan Remittance di 12 Negara

Dengan ini, saham BREN sudah turun 4 hari beruntun.

Baru-baru ini, anak usaha Barito Renewables, Star Energy Geothermal mengumumkan rencana peningkatan kapasitas 102,6 MW pada International Geothermal Conference and Exhibition 2024 (IIGCE).

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Kompak Memerah, BREN Turun 4 Persen Saham MEDC hingga ENRG Terpukul Jatuhnya Harga Minyak

Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal melalui proyek retrofitting dan penambahan kapasitas baru dalam upaya mendukung Indonesia melakukan target transisi energi.

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga terpukul, minus 3,93 persen ke Rp7.325 per saham, melanjutkan pelemahan sejak Rabu (23/10) pekan lalu.

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Kompak Memerah, BREN Turun 4 Persen PTPP Raup Laba Rp267,28 Miliar di Kuartal III-2024, Naik 11,4 Persen

CUAN menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD400 juta atau setara Rp6,2 triliun untuk tahun 2024. Sebagian besar capex tersebut untuk anak usaha, PT Petrosea Tbk (PTRO).

Direktur Utama Petrindo, Michael mengatakan, perseroan tengah fokus mengintegrasikan Petrosea yang baru saja diakuisisi dengan nilai Rp13,4 triliun ke dalam ekosistem perusahaan tersebut. Dengan akuisisi ini, maka CUAN akan fokus menjadi mining owner sementara PTRO fokus menjadi kontraktor tambang.

“Sehingga anggaran capex ke depannya akan lebih banyak ditempatkan dalam Petrosea,” kata Michael lewat keterangan resmi dikutip Jumat (25/10/2024).

Michael mengungkapkan, mayoritas capex untuk PTRO akan digunakan untuk membeli peralatan, terutama alat berat untuk mendukung proyek-proyek jasa pertambangan baru. Untuk sumber pendanaan, capex ini akan didanai pinjaman bank.

Saham PT Chandra Asia Pacific Tbk (TPIA) juga terdepresiasi, yakni 2,47 persen. Kemudian, saham PTRO berkurang 2,22 persen ke Rp16.525 per saham.

Saham PTRO sempat bergerak liar pekan lalu, bahkan sempat menyentuh Rp17.200 per saham, yang menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) emiten yang bergerak di bidang kontrak pertambangan tersebut.

Kabar terbaru, PTRO mendirikan usaha baru, yakni PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN). Pembentukan perusahaan anyar tersebut bertujuan untuk menunjang aktivitas perseroan. 

Pendirian PIN telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI melalui surat keputusannya tertanggal 8 Oktober 2024.

"PIN didirikan sebagai perusahaan sub holding untuk menunjang aktivitas holding dan konsultasi manajemen di bidang infrastruktur," kata Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (22/10/2024).

Dalam pendirian PIN, PTRO menguasai saham PIN dengan kepemilikan 99,90 persen. Sedangkan sisanya 0,10 persen saham PIN digenggam PT Rekakarsa Karya Nusantara. 

Sebelumnya, PTRO mengucurkan anggaran belanja modal (capex) senilai Rp6 triliun untuk membeli peralatan pertambangan baru.

Realisasi investasi fase pertama telah diperoleh dari PT United Tractors Tbk, PT Trakindo Utama, PT Indotruck Utama, PT Indo Traktor Utama dan PT Eka Dharma Jaya Sakti.

“Pembelian peralatan pertambangan ini dilakukan untuk mendukung proyek-proyek jasa penambangan baru, serta sebagai langkah antisipasi pengembangan dan keberlanjutan usaha di masa mendatang,” kata Direktur PTRO Iman Darus Hikhman dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (1/10/2024).

Tidak hanya itu, saham BRPT juga minus 0,50 persen, membuat induk BRPT ini menderita penurunan 4 hari berturut-turut. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.