Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (29/10), IHSG ditutup melemah -28,03 poin (-0,37%) ke level 7.606,60.
IHSG kembali melanjutkan pelemahan lima hari secara berturut-turut.
Pelemahan tersebut disebabkan rilis kinerja emiten Q3-2023 yang secara umum tidak terlalu bagus hasilnya.
Di saat yang sama, investor asing terus melanjutnya aksi jualnya, sehingga ikut menekan Rupiah dalam beberapa hari terakhir.
Nilai tukar Rupiah kemarin terdepresiasi -0,24% terhadap dollar AS menjadi Rp 15.760 (JISDOR).
Dari eksternal, investor cenderung wait & see menjelang rilis data utama ekonomi AS yang dapat menjelaskan arah kebijakan Federal Reserve.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,36%), S&P 500 (+0,16%), & Nasdaq (+0,81%).
Para investor mengamati dengan seksama hasil laporan keuangan Apple (+0,1%) dan AMD (+3,9%), serta laporan inflasi dan ketenagakerjaan untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah pasar.
Di antara saham-saham lainnya, McDonald's turun -0,6% karena penjualan internasional yang lebih lemah, Ford anjlok -8,5% setelah menurunkan proyeksi pendapatannya karena biaya garansi yang tinggi, dan Pfizer turun - 1,4% meskipun melaporkan kuartal ketiga yang kuat dengan peningkatan pendapatan 31%.
Saham SoFi turun -6,4%, bahkan setelah mencapai kuartal keempat yang menguntungkan secara berturut-turut.
Dari sisi data, laporan tenaga kerja menunjukkan penurunan dalam lowongan pekerjaan, artinya pasar tenaga kerja yang mendingin menjelang keputusan suku bunga The Fed pada bulan November.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed, terdapat ruang terjadinya teknikal rebound,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (30/10).
Hot
No comment on record. Start new comment.