Note

Bursa Asia Cenderung Melemah, Pasar Fokus pada Stimulus China dan Pemilu AS

· Views 6
Bursa Asia Cenderung Melemah, Pasar Fokus pada Stimulus China dan Pemilu AS
Bursa Asia Condong Melemah, Pasar Fokus pada Stimulus China dan Pemilu AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung terkoreksi pada perdagangan Rabu (30/10/2024), di tengah penilaian investor terhadap berita potensi stimulus fiskal sebesar CNY10 triliun (USD1,4 triliun) dari Beijing.

Pasar juga tetap berhati-hati menjelang pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS) pekan depan.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Melemah, Pasar Fokus pada Stimulus China dan Pemilu AS Harga Emas Antam (ANTM) Naik ke Rp1.560.000 per Gram

Berdasarkan data pasar, hingga pukul 09.33 WIB, indeks blue-chip CSI300 China turun 0,42 persen, Indeks Shanghai Composite merosot 0,31 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,81 persen.

Reuters melaporkan, China sedang mempertimbangkan untuk menyetujui penerbitan utang tambahan lebih dari CNY10 triliun (US 1,4 triliun) dalam beberapa tahun mendatang guna membangkitkan ekonominya yang rapuh.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Melemah, Pasar Fokus pada Stimulus China dan Pemilu AS Naik Tinggi, Saham Lippo Group (MLPL) dan Bank Artha (INPC) Disuspensi

Paket fiskal ini diperkirakan akan diperkuat jika Donald Trump memenangkan pemilu AS pada 5 November mendatang, menurut dua sumber yang mengetahui situasi ini.

Indeks ASX 200 Australia juga terbenam 0,59 persen, Straits Times Index Singapura berkurang 0,39 persen, dan KOSPI Korea Selatan tergerus 0,32 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Melemah, Pasar Fokus pada Stimulus China dan Pemilu AS Laba BRI (BBRI) Capai Rp40,56 Triliun, Naik 2,44 Persen di Kuartal III-2024

Sementara itu, Indeks Nikkei 225 naik 1,25 persen menjadi sekitar 39.390 pada Rabu, sedangkan indeks Topix meningkat 1.04 persen, menandai kenaikan hari ketiga berturut-turut.

Saham teknologi memimpin kenaikan ini, didorong oleh laporan laba kuartalan yang kuat dari perusahaan teknologi besar AS yang mengangkat sentimen investor.

Namun, ketidakpastian kebijakan membayangi pasar setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa kehilangan mayoritasnya di parlemen dalam pemilihan terbaru.

Ketua Partai Demokrat Rakyat juga mendesak Bank of Japan (BOJ) untuk menghindari perubahan kebijakan besar, dengan alasan stagnasi dalam pertumbuhan upah riil sebagai kekhawatiran.

Pasar Saham Global

Sebagian besar indeks saham global naik pada Selasa, dengan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi menjelang laporan laba utama pekan ini.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS menyentuh level tertinggi beberapa bulan sebelum akhirnya turun setelah lelang catatan tujuh tahun yang kuat.

Saham mencatatkan kenaikan kuat tahun ini, sebagian karena optimisme terhadap perusahaan teknologi dan kecerdasan buatan.

Pemilu AS pada 5 November mendekati tahap akhir, dengan jajak pendapat yang masih menunjukkan hasil yang terlalu ketat untuk memprediksi pemenangnya, antara kandidat Demokrat Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Partai Republik Donald Trump.

"Tak mengejutkan jika melihat adanya de-risking lebih lanjut dalam jangka pendek, dengan beberapa perdagangan yang bergejolak untuk saat ini, menjelang Hari Pemilu Selasa depan," kata Kepala Strategi Riset Senior di Pepperstone Michael Brown.

Survei JOLTS dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan kerja mencapai 7,44 juta pada September, dibandingkan perkiraan 8 juta menurut jajak pendapat ekonom oleh Reuters. Investor sangat menantikan laporan ketenagakerjaan AS untuk Oktober yang akan dirilis Jumat.

Indeks Dow Jones turun 154,52 poin atau 0,36 persen menjadi 42.233,05, S&P 500 naik 9,40 poin atau 0,16 persen ke 5.832,92, dan Nasdaq Composite menguat 145,56 poin atau 0,78 persen ke 18.712,75.

MSCI, indeks acuan saham global, terangkat 0,15 poin atau 0,02 persen menjadi 848,08. Berbeda, Indeks STOXX 600 turun 0,57 persen.

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai level tertinggi hampir empat bulan terakhir di tengah kewaspadaan investor sebelum pemilu AS pekan depan, tetapi turun di kemudian hari setelah hasil lelang tujuh tahun yang kuat. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.