Note

Likuiditas Kokoh, Chandra Asri (TPIA) Pamer Total Kas hingga Rp18,84 Triliun

· Views 30
Likuiditas Kokoh, Chandra Asri (TPIA) Pamer Total Kas hingga Rp18,84 Triliun
Likuiditas Kokoh, Chandra Asri (TPIA) Pamer Total Kas hingga Rp18,84 Triliun (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) meyakini tingkat likuiditas Perseroan hingga Triwulan III-2024 cukup kokoh dan siap mendukung agresifitas kinerja operasional ke depan.

Keyakinan tersebut tak lepas dari posisi kas dan setara kas yang saat ini dimiliki TPIA, yang tercatat mencapai USD1,2 miliar. Dengan asumsi nilai tukar dolar saat ini di level Rp15.700 per dolar AS, maka nilai kas tersebut setara denganZ Rp18,84 triliun.

Baca Juga:
Likuiditas Kokoh, Chandra Asri (TPIA) Pamer Total Kas hingga Rp18,84 Triliun Gandeng Pertamina Shipping (PIS), Chandra Asri (TPIA) Tingkatkan Jangkauan Global

"Per 30 September 2024, PT Chandra Asri Pacific Tbk melaporkan liquidity pool yang kuat sebesar USD2,3 miliar, yang terdiri dari USD1,2 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, serta USD800 juta dalam bentuk surat berharga dan Available Committed Revolving Credit Facilities sebesar USD300 juta," ujar Direktur TPIA, Suryandi, dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).

Menurut Suryandi, pihaknya juga memperkuat komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui akuisisi SECP yang keuntungannya diproyeksikan sebesar USD8 hingga 10 miliar.

Baca Juga:
Likuiditas Kokoh, Chandra Asri (TPIA) Pamer Total Kas hingga Rp18,84 Triliun Emiten Prajogo Pangestu (TPIA) Gelar RUPSLB Siang Ini, Intip Agendanya

Selain itu, Perseroan juga turut meningkatkan keamanan energi Indonesia dan mendukung sektor kimia, serta infrastruktur domestik dengan memastikan pasokan yang andal dari produk kunci, seperti bensin, bahan bakar jet, ethylene dan polyethylene.

Sementara, langkah ekspansi ke wilayah ASEAN sejalan dengan visi terbaru TPIA, yaitu menjadi Perusahaan Solusi Energi, Kimia dan Infrastruktur Terkemuka di Asia Tenggara serta strategi dalam meningkatkan kehadiran di lingkup global, memanfaatkan proyeksi pertumbuhan pasar sebesar 4,5 persen pada 2024 dan PDB ASEAN yang diperkirakan mencapai USD4,5 triliun pada 2030.

Baca Juga:
Likuiditas Kokoh, Chandra Asri (TPIA) Pamer Total Kas hingga Rp18,84 Triliun Gandeng Biofront, Chandra Asri (TPIA) Berinvestasi dalam Pengadaan Bahan Baku Biofuel 

"Kolaborasi dengan Glencore dan akuisisi SECP tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga mendorong inovasi. Sehingga, hal ini meningkatkan daya saing Perseroan di sektor energi dan kimia sambil berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Suryandi.

Pada periode Januari-September 2024, TPIA mencatatkan EBITDA positif sebesar USD41,6 juta, meski dihadapkan oleh kondisi pasar global yang menantang, serta Perseroan telah menyelesaikan pemeliharaan terencana (Turnaround Maintenance/TAM) pada Kuartal III-2024 yang berdampak pada kapasitas operasional.

Kendati penyesuaian ini berdampak sementara pada kapasitas operasional, kata Suryandi, upaya tersebut dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas keseluruhan secara jangka panjang. Dengan demikian, hal tersebut akan menguntungkan daya saing Perseroan di pasar. 

"Dengan mengoptimalkan proses dan meningkatkan fasilitas selama periode pemeliharaan ini, Chandra Asri secara strategis memposisikan diri untuk mencapai ketahanan operasional yang lebih besar dan kinerja yang lebih baik di masa depan," ujar Suryandi.

Selain itu, TPIA berhasil meningkatkan peringkat ESG, meraih skor BBB dari MSCI dan menurunkan skor risiko dari 16,6 menjadi 16,3, dengan Morningstar Sustainalytics.

Peningkatan ini memposisikan Perseroan di antara yang teratas di industri kimia global, sehingga memungkinkan akses yang lebih besar ke pembiayaan berkelanjutan, termasuk sustainability-linked loans.

"Kolaborasi dengan Glencore dan akuisisi SECP tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga mendorong inovasi. Sehingga, hal ini meningkatkan daya saing Perseroan di sektor energi dan kimia sambil berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Suryandi.

(taufan sukma)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.