Note

Saham BRMS-ANTM Cs Kompak Turun saat Harga Emas Loyo

· Views 32
Saham BRMS-ANTM Cs Kompak Turun saat Harga Emas Loyo
Saham BRMS-ANTM Cs Kompak Turun saat Harga Emas Loyo. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten tambang emas serentak melemah pada lanjutan sesi I, Jumat (1/11/2024), di tengah logam mulia acuannya turun dari rekor tertinggi yang disentuh di tengah pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.19 WIB, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melorot 3,12 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terkoreksi 2,81 persen, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tergerus 2,17 persen.

Baca Juga:
Saham BRMS-ANTM Cs Kompak Turun saat Harga Emas Loyo Saham DKFT Melesat Lagi, Investor Optimistis terhadap Prospek Perusahaan

Demikian pula, saham HRTA turun 2,16 persen, MDKA terdepresiasi 2,07 persen, AMMN minus 1,91 persen, ARCI berkurang 1,41 persen, dan UNTR 1,28 persen.

Harga emas terkoreksi rekor tertinggi pada Kamis (31/10/2024) akibat aksi ambil untung, menyusul turunnya indeks inflasi utama Amerika Serikat (AS) pada September.

Baca Juga:
Saham BRMS-ANTM Cs Kompak Turun saat Harga Emas Loyo Rugi Sepatu Bata (BATA) Melonjak 60,9 Persen Jadi Rp129,49 Miliar di Kuartal III-2024

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 1,56 persen ke posisi USD2.743,95 per troy ons pada Kamis.

Harga logam mulia ini sudah naik 35 persen sejak awal tahun (YtD), didorong suku bunga yang rendah, serta permintaan aset aman akibat konflik di Timur Tengah dan menjelang pemilihan presiden (pilpres) AS.

Baca Juga:
Saham BRMS-ANTM Cs Kompak Turun saat Harga Emas Loyo Laju Kencang Saham Fortune Indonesia (FORU), Naik 7 Hari Beruntun

Biro Analisis Ekonomi AS pada Kamis melaporkan, Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) per September naik pada tingkat tahunan 2,1 persen, sedikit turun dari 2,2 persen di bulan Agustus, sesuai ekspektasi konsensus menurut Marketwatch.

PCE inti, yang tidak memasukkan komponen yang berfluktuasi, meningkat 0,3 persen dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari kenaikan 0,2 persen di Agustus, tetapi tetap sesuai perkiraan.

Indeks PCE adalah ukuran inflasi yang diutamakan oleh Federal Reserve (The Fed) dan merupakan salah satu dari dua data ekonomi penting sebelum keputusan suku bunga pada 7 November oleh komite kebijakan bank sentral, diikuti oleh laporan Non-Farm Payrolls (NFP) pada Jumat ini.

Bank sentral Paman Sam tersebut diperkirakan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan mendatang.

Dolar AS bergerak naik, dengan indeks ICE dolar terakhir tercatat naik 0,11 poin menjadi 104,10.

Imbal hasil Treasury turun setelah data ini, dengan surat utang dua tahun AS terakhir tercatat di 4,168 persen, turun 2,1 basis poin, sedangkan imbal hasil surat utang 10 tahun melemah 3,5 poin menjadi 4,268 persen.

Proyeksi Emas

Beberapa analis mencatat, dikutip Kitco, Kamis (31/10), data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan pada pekan ini dapat menekan harga emas dalam jangka pendek.

Ujian sesungguhnya datang pada Jumat saat data ketenagakerjaan nonpertanian untuk Oktober dirilis.

Sebelum data resmi pemerintah, data ketenagakerjaan sektor swasta menunjukkan kenaikan yang kuat bulan lalu.

Meski laporan ketenagakerjaan ADP memiliki catatan ketidakkonsistenan dalam mencerminkan data pemerintah, beberapa analis memperkirakan risiko peningkatan pada pasar tenaga kerja Oktober.

“Data ini bisa mengubah sentimen pasar terhadap emas. Data yang kuat akan mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga Fed yang agresif, yang bisa mendorong aksi jual Treasury, menaikkan imbal hasil, dan meningkatkan permintaan dolar,” kata Senior Analis di ActivTrades Ricardo Evangelista.

Pernyataan Evangelista muncul di tengah imbal hasil surat utang AS bertenor 10 tahun yang terus diperdagangkan di level tertinggi tiga bulan di atas 4 persen.

Bukan hanya data ekonomi yang membebani pasar emas. Chief Market Analyst di FxPro Alex Kuptsikevich menyatakan dalam sebuah catatan, indikator momentum emas sudah berada di wilayah overbought.

“Dalam basis mingguan, indeks RSI telah melampaui angka 80. Ini baru keenam kalinya dalam lima belas tahun terakhir. Koreksi selalu mengikuti, dengan koreksi terkecil sebesar 5 persen pada April tahun ini. Pada kesempatan lain, penurunan berkisar antara 8 persen hingga 20 persen,” ujarnya.

Namun, ia menambahkan, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam harga emas.

“Sinyal koreksi muncul ketika aset kembali dari wilayah overbought; sebelum titik ini, melawan tren akan sulit karena perubahan harga dapat sangat berfluktuasi akibat margin calls posisi short,” katanya.

Beberapa analis mencatat, sejak musim panas, koreksi emas relatif dangkal. Penurunan harga emas awal bulan ini mencapai USD80 sebelum pembelian baru memicu lonjakan hingga USD2.800.

Meski risiko di pasar meningkat, Senior Market Analyst di Trade Nation David Morrison menyatakan, pasar emas mungkin belum siap untuk koreksi.

“Emas memang sudah lama menunggu koreksi, atau setidaknya periode konsolidasi yang cukup panjang. Emas telah naik 40 persen sejak pertengahan Februari, dari USD1.990 menjadi USD2.790, secara cukup langsung,” ujarnya.

“Pada level saat ini, emas belum se-overbought seperti pada bulan April. Jadi masih ada kemungkinan kenaikan sebelum mencapai ‘waktu keputusan’.”

Beberapa analis mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan koreksi signifikan hingga harga emas mencapai USD3.000 per troy ons, yang merupakan level psikologis penting dan mendekati rekor tertinggi disesuaikan inflasi.

Meski emas diperkirakan mengalami volatilitas jangka pendek, banyak analis yang tetap melihat penurunan harga sebagai peluang beli.

Analis mencatat, pasar bullish emas tetap kuat didukung oleh fundamental yang kuat, sementara ketidakpastian geopolitik tetap tinggi.

Di saat yang sama, banyak analis tetap optimis pada emas di tengah siklus pelonggaran baru yang dilakukan The Fed.

Meski data ekonomi pekan ini cukup kuat, pasar masih memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan berikutnya dan sepanjang 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.