Note

PMI Manufaktur RI Kontraksi Lagi, Terjebak di Zona Merah Sejak Juli

· Views 13
PMI Manufaktur RI Kontraksi Lagi, Terjebak di Zona Merah Sejak Juli
Ilustrasi - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta

Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia bertahan di zona merah pada bulan Oktober 2024. Laporan S&P Global mencatat PMI Manufaktur Indonesia berada di level 49,2 pada Oktober atau sama dengan bulan September.

Indeks manufaktur nasional ini mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut atau berada di bawah level 50 sejak bulan Juli 2024. S&P Global mencatat sektor manufaktur Indonesia mengalami penurunan marginal pada pengoperasian selama bulan Oktober.

Penurunan permintaan pasar juga dicatat oleh panelis, dengan kemampuan membeli di antara klien yang semakin turun. Hal ini biasa terjadi di pasar domestik maupun internasional, dengan ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan penurunan permintaan ekspor selama delapan bulan berturut-turut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perekonomian manufaktur Indonesia terus menurun pada bulan Oktober, dengan produksi, permintaan baru dan ketenagakerjaan turun marginal sejak bulan September. Panelis sering mencatat bahwa aktivitas pasar kurang bergairah, yang dalam beberapa kasus berkaitan dengan ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak," kata Paul Smith, Economics Director S&P Global Market Intelligence, Jumat (1/11/2024).

Kondisi bisnis yang lesu mendorong perusahaan mengurangi jajaran stafnya di pabrik rata-rata selama tiga kali dalam empat bulan terakhir. Lalu penumpukan pekerjaan turun selama lima bulan berturut-turut, dengan penurunan tercepat sejak bulan Januari 2021.

ADVERTISEMENT

Perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan mereka, namun membuat inventaris barang naik karena permintaan pasar yang turun selama empat bulan berturut-turut.

Sementara itu, inflasi biaya turun pada bulan Oktober hingga posisi terendah sejak bulan Agustus 2023. Ketika harga naik, hal ini dikaitkan dengan kasus tantangan panen yang menyebabkan kenaikan harga beberapa bahan pangan.

Tingkat inflasi secara keseluruhan masih besar dan mendorong perusahaan menaikkan biaya, meski hanya marginal dan pada laju di bawah rata-rata. Terakhir, kepercayaan diri terhadap masa mendatang bertahan positif karena perusahaan berharap kondisi pasar stabil dan ketidakpastian geopolitik berkurang pada bulan-bulan mendatang.

(ily/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.