Bursa Asia Menguat, Pasar Nantikan Pilpres AS hingga Kabar dari China
IDXChannel – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Senin (4/11/2024) pagi, seiring pasar berfokus pada pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan berlangsung ketat.
Investor juga akan mengamati kebijakan moneter global, mulai dari keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) AS, Bank of England (BoE), Reserve Bank of Australia (RBA), Riksbank, dan Norges Bank.
Perdagangan di Asia sedikit sepi pada Senin karena bursa Jepang libur, tetapi indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,7 persen, pulih dari penurunan ke level terendah lima pekan pada Jumat lalu.
Menurut data pasar, pukul 09.48 WIB, Hang Seng Index menguat 0,10 persen, Shanghai Composite terkerek 0,34 persen, Straits Times Index Singapura terapresiasi 0,54 persen.
Kemudian, indeks ASX 200 Australia tumbuh 0,51 persen dan KOSPI Korea Selatan mendaki 1,45 persen.
Komite tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) China akan mengadakan pertemuan dari 4 hingga 8 November, yang akan dipantau ketat untuk melihat rincian lebih lanjut dari serangkaian langkah stimulus yang baru-baru ini diumumkan.
Futures saham AS melemah, dengan Nasdaq futures turun 0,11 persen, sementara S&P 500 futures terkoreksi 0,14 persen.
Dolar berada dalam posisi melemah, dengan euro (EUR/USD) terakhir naik 0,4 persen di USD1,0877. Yen (USD/JPY) melonjak 0,7 persen menjadi 151,88 per dolar.
Para dealer mengatakan penurunan dolar mungkin terkait dengan hasil jajak pendapat terkemuka yang menunjukkan kandidat Demokrat Kamala Harris unggul mengejutkan 3 poin di Iowa, berkat popularitasnya di kalangan pemilih perempuan.
Namun, Harris dan kandidat Partai Republik Donald Trump tetap hampir sejajar dalam jajak pendapat menjelang pemilu pada Selasa dan pemenangnya mungkin tidak segera diketahui selama beberapa hari setelah pemungutan suara berakhir.
"Di awal pekan lalu, kami memperkirakan sekitar 48 persen peluang kemenangan besar Partai Republik. Itu turun menjadi sekitar 36 persen pagi ini menurut Polymarket,” kata analis pasar di IG Tony Sycamore.
“Jadi, ada penurunan signifikan dalam kemungkinan kemenangan besar Partai Republik. Partai Demokrat jelas telah menutup celah tersebut. Akibatnya, beberapa penguatan dolar terkait 'perdagangan Trump' mulai keluar dari pasar."
Para analis percaya kebijakan Trump tentang imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif akan memberikan tekanan ke atas pada inflasi, imbal hasil obligasi, dan dolar, sementara Harris dipandang sebagai kandidat yang membawa keberlanjutan.
Fokus ke China
Selain pemilu AS, pertemuan komite tetap NPC China juga akan menjadi sorotan utama para investor.
Reuters melaporkan, negara tersebut mempertimbangkan untuk menyetujui penerbitan lebih dari CNY10 triliun (USD1,4 triliun) dalam bentuk utang tambahan dalam beberapa tahun ke depan untuk membangkitkan kembali ekonominya yang rapuh dalam pertemuan tersebut, sebuah paket fiskal yang diperkirakan diperkuat lebih lanjut jika Trump memenangkan pemilu.
"Mengatasi utang pemerintah daerah baik untuk stabilitas keuangan, tetapi sebagian besar melibatkan transfer utang ke neraca pemerintah pusat, jadi itu tidak akan berdampak besar pada permintaan," kata ekonom China di Capital Economics Leah Fahy.
"Hal yang sama berlaku untuk rencana suntikan modal ke bank-bank besar milik negara. Akibatnya, pinjaman tambahan yang disetujui untuk kebijakan-kebijakan ini tidak akan memberikan dorongan fiskal yang signifikan."
Di antara serangkaian pertemuan bank sentral minggu ini, The Fed menjadi sorotan utama, dengan pasar condong ke arah penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
"Berdasarkan data saat ini, kami tidak melihat alasan bagi (FOMC) untuk terburu-buru menurunkan suku bunga," kata analis di ANZ.
"Pemilu dan ketidakpastian jalur fiskal masa depan juga mendukung argumen untuk berhati-hati dalam mengkalibrasi ulang kebijakan moneter."
BoE akan mengadakan pertemuan pada Kamis mendatang dan diperkirakan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps.
Hal tersebut meskipun keputusannya diperumit oleh penjualan tajam obligasi pemerintah setelah anggaran dari pemerintahan Partai Buruh pekan lalu, yang juga menekan pound. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.