Note

Jelang Pilpres AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.753 per USD

· Views 6
Jelang Pilpres AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.753 per USD
Jelang Pilpres AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.753 per USD. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup ke level Rp15.753 per dolar AS (USD). Mata uang garuda melemah 21 poin atau 0,13 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. 

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menilai pelemahan rupiah dipicu investor yang bersiap menghadapi kemungkinan perubahan arah ekonomi global, di mana AS bersiap menyambut pemimpin baru. 

Baca Juga:
Jelang Pilpres AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.753 per USD Pasar Saham Sambut Pekan Pilpres Amerika Serikat

Kemudian, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan memangkas suku bunga lagi dengan implikasi besar terhadap imbal hasil obligasi.

"Selain itu, pasar mengambil beberapa isyarat positif dari pembacaan penggajian nonpertanian AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat, yang semakin memperkuat taruhan bahwa pasar tenaga kerja yang mendingin akan membawa lebih banyak pemotongan suku bunga dari Federal Reserve. Para ekonom memperkirakan Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (4/11/2024).

Baca Juga:
Jelang Pilpres AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.753 per USD Analis Sebut Jika Trump Menangi Pilpres Bakal Mengubah Kebijakan Luar Negeri

Di AS, Trump dan Harris bersaing ketat menjelang pemungutan suara jajak pendapat terbaru.

Fokus khusus diberikan pada tujuh negara bagian yang kemungkinan akan menentukan arah pemilihan. Jajak pendapat terkini menunjukkan Harris memiliki basis pendukung perempuan yang kuat, sementara Trump sebagian besar disukai oleh pria kulit putih muda.

Baca Juga:
Jelang Pilpres AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.753 per USD Donald Trump Terancam Masuk Penjara Jika Kalah Pilpres AS

Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional memulai pertemuan empat hari pada Senin, di mana badan tersebut secara luas diharapkan untuk menguraikan lebih banyak pengeluaran fiskal. 

Laporan terbaru mengatakan badan tersebut dapat menyetujui tambahan utang baru sebesar USD1,4 triliun selama beberapa tahun mendatang untuk mendorong pertumbuhan, terutama karena ekonomi China bergulat dengan deflasi yang terus-menerus dan kejatuhan pasar properti yang berkepanjangan.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.