Pasardana.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah memerintahkan semua direktur jenderal di Kementan RI untuk mempercepat realisasi program cetak sawah agar dapat tercapai dalam waktu kurang dari empat tahun.
"Target swasembada dari Presiden Prabowo harus tercapai secepatnya dalam waktu maksimal empat tahun," ujar Amran saat memimpin Rapat Koordinasi mengenai program Cetak Sawah Rakyat yang melibatkan petani, pemuda, dan generasi milenial di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada hari Senin (4/11).
Ia pun mengungkap telah merencanakan pencetakan 500 ribu hektare lahan sawah di Provinsi Kalsel untuk mendukung swasembada pangan.
"Secara nasional, target yang ingin dicetak adalah tiga juta hektare, dengan satu juta hektare setiap tahun," ungkap Amran.
Amran menjelaskan, untuk Provinsi Kalsel, 500 ribu hektare telah dipetakan dengan dukungan sumber daya alam dan lahan yang tersedia untuk dijadikan sawah, sehingga dapat menjadi kekuatan pangan bagi negara.
"Bahkan masalah pangan nasional dapat diselesaikan hanya di Kalsel, sementara daerah lain bisa menjadi cadangan. Kami akan mempercepat proses ini dan meminta kepada Dirjen PSP agar kontraknya diselesaikan dalam satu hingga dua hari ke depan, maksimal tiga hari," ujar Amran.
Ia pun bercerita pengalamannya dalam mencapai swasembada pangan sebelumnya, di mana target satu tahun bisa mencapai satu juta hektare, dengan minimal realisasi 750 ribu hektare. Adapun daerah yang terlibat dalam pencetakan sawah meliputi Merauke, Kalsel, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Aceh, Kalimantan Barat, Lampung, dan Jambi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan pelaksanaan program ini akan dilakukan oleh korporasi dan pihak kontraktor dengan ketersediaan 1.000 ekskavator yang dapat meningkat menjadi total 2.000 ekskavator.
"Pak Menteri meminta agar malam ini atau besok sudah ada penandatangan kontrak dengan pihak kontraktor," jelasnya.
Syamsir menjelaskan bahwa program cetak sawah ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan mencakup 150 ribu hektare, diikuti oleh 150 ribu hektare pada tahun kedua dan ketiga, serta 50 ribu hektare pada tahun keempat.
"Namun jika dalam setahun tercapai 150 ribu hektare, ada kemungkinan tambahan menjadi 200 ribu hektare," terang Syamsir.
Ia menegaskan bahwa pangan tetap menjadi prioritas utama Presiden Prabowo untuk menjaga ketahanan pangan bangsa, meskipun Kalsel sendiri memiliki surplus ketahanan pangan.
"Pemprov Kalsel adalah milik kabupaten/kota dan kabupaten/kota adalah milik Pemprov Kalsel. Kami pasti akan memberikan dukungan maksimal untuk rakyat dan petani," tuturnya.
Syamsir juga mengajak para kontraktor atau masyarakat yang memiliki lahan untuk ikut berpartisipasi dalam program ini dengan skema kolaborasi 70:30. "Semua boleh ikut serta; silakan datang ke Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel," tandasnya.
Hot
No comment on record. Start new comment.