Pasardana.id - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan bahwa dirinya siap diberhentikan dari jabatannya sebagai menteri jika dirinya gagal memberantas mafia impor.
"Mafia impor, kalau kami temukan, kami beresin, Insya Allah. Kami butuh dukungan. Kalau kami enggak bisa beresin, aku mundur," tegas Mentan Amran dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa,( 5/11).
Dalam rapat ini, Mentan bersama Komisi IV membahas strategi mencetak sawah demi mencapai target swasembada pangan.
Sementara itu, Amran bercerita selama masa jabatannya menjadi Mentan di periode 2014-2019 silam, ia mengaku telah meringkus 400 orang yang terlibat kasus mafia impor.
Hal ini, kata dia, menjadi salah satu bentuk pembuktian komitmennya dalam upaya pemberantasan para mafia impor tersebut. "Dulu di periode pertama (sebagai Mentan), 400 tersangka (mafia impor) dipenjara," ujar Amran.
Kata dia, salah satu celah munculnya para mafia impor itu adalah karena adanya perdebatan dalam perbedaan data hasil produksi pertanian secara nasional. Karena itu, kebijakan pemerintah belakangan hanya menggunakan data hasil produksi pertanian garapan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan.
"Kami sudah minta seluruh Dirjen tidak boleh mengeluarkan data selain BPS, supaya tidak lagi diperdebatkan. Karena mafia masuk di situ. Jadi tidak ada lagi data yang kita gunakan selain data BPS. Kami gunakan data BPS, bukan data Kementan, apapun data yang dipercaya (adalah data) BPS," tegas dia.
Hot
No comment on record. Start new comment.