Note

Harga Emas Naik di Tengah Pertarungan Kamala Vs Trump di Pilpres AS

· Views 16
Harga Emas Naik di Tengah Pertarungan Kamala Vs Trump di Pilpres AS
Harga Emas Naik di Tengah Pertarungan Kamala Vs Trump di Pilpres AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas naik pada Selasa (5/11/2024) di tengah pelemahan dolar dan aksi beli safe-haven di hari pemungutan suara dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang ketat.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 0,27 persen ke USD2.743,59 per troy ons, masih berusaha mendekati rekor tertinggi di angka USD2.787 per troy ons yang disentuh pada 30 Oktober 2024.

Baca Juga:
Harga Emas Naik di Tengah Pertarungan Kamala Vs Trump di Pilpres AS Arab Saudi Catat Defisit Anggaran USD8 Miliar Pada Kuartal III-2024

Kenaikan harga ini terjadi menjelang akhir pemungutan suara dalam pilpres AS, di mana jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump.

Harris diperkirakan akan meneruskan sebagian besar kebijakan ekonomi pemerintahan Biden, sedangkan Trump berjanji akan menerapkan tarif luas pada impor AS.

Baca Juga:
Harga Emas Naik di Tengah Pertarungan Kamala Vs Trump di Pilpres AS BPS: Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat, Tumbuh 4,95%

Kepala Riset Tematik di Themes ETFs, Taylor Krystkowiak berpendapat, saat kandidat presiden AS memasuki hari pemungutan suara dengan perolehan yang tampak seimbang, kemenangan oleh Harris atau Trump diperkirakan tidak akan banyak mengubah arah harga emas.

“Utang nasional AS diperkirakan akan terus naik di bawah salah satu kandidat, terlepas dari siapa yang akhirnya menang,” ujar Krystkowiak, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga:
Harga Emas Naik di Tengah Pertarungan Kamala Vs Trump di Pilpres AS IHSG Berpotensi Kembali Menghijau, Simak Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini

“Hal ini telah menjadi pendorong utama bagi emas dalam beberapa bulan menjelang pemilihan.”

Krystkowiak melanjutkan, sampai pemilihan berakhir, volume perdagangan diperkirakan akan tetap terbatas.

Sementara, para ahli dan pelaku pasar lainnya berpendapat, baik pemerintahan Harris maupun Trump cenderung mendorong kebijakan ekonomi yang dapat memicu inflasi dan mendongkrak harga emas dalam jangka pendek.

Broker komoditas senior di RJO Futures, Bob Haberkorn, menyatakan, dilansir dari Kitco, Selasa (5/11), kedua pemerintahan tersebut akan menaikkan inflasi.

Namun, ia memperkirakan pemerintahan Harris akan memberikan dorongan terbesar untuk harga emas karena melanjutkan kebijakan Biden dan Federal Reserve (The Fed) saat ini.

Haberkorn juga menyebutkan, Harris mungkin tidak akan mengurangi belanja pemerintah, meskipun berusaha menaikkan pajak.

Analis pasar senior di Barchart.com, Darin Newsom, percaya, baik Trump maupun Harris akan melemahkan nilai dolar, tetapi menurutnya kebijakan Trump akan lebih mendorong investor beralih ke emas.

Keduanya diprediksi akan tetap melakukan belanja besar dan memotong pajak meski dengan sasaran yang berbeda.

Perbedaan besar terletak pada kebijakan perdagangan internasional. Newsom menyatakan, Harris lebih mendukung perdagangan bebas, sementara Trump cenderung proteksionis, yang berpotensi menaikkan biaya barang impor dan inflasi.

Ancaman tarif dari Trump, menurut Haberkorn, dapat menaikkan harga barang dan menjadi alat pajak baru. Meskipun demikian, Haberkorn percaya ini hanya taktik negosiasi dari Trump.

Newsom menambahkan, kemenangan Partai Republik akan memperkuat aliansi BRICS dan mendukung pasar emas sebagai "safe haven" di tengah ketidakpastian geopolitik.

Dalam jangka panjang, harga emas diperkirakan akan tetap naik pada pemerintahan Harris, sementara pemerintahan Trump mungkin akan mengatasi masalah fiskal jangka panjang yang dapat mengurangi momentum emas.

Keputusan suku bunga oleh komite kebijakan (FOMC) The Fed AS pada Kamis mendatang juga memberi dukungan tambahan bagi emas.

Bank sentral tersebut diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, setelah sebelumnya menurunkan 50 poin. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya kepemilikan logam mulia ini.

Dolar melemah pada Selasa, dengan indeks dolar ICE terlihat turun 0,5 poin menjadi 103,38.

Hasil imbal Treasury meningkat, dengan obligasi AS dua tahun terakhir terlihat membayar 4,226 persen, naik 5,6 basis poin, sementara hasil imbal obligasi sepuluh tahun terapresiasi 3,6 poin menjadi 4,325 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.