Bursa Asia Menguat, Imbas Reli Wall Street di Tengah Pilpres AS

IDXChannel – Bursa saham Asia naik pada perdagangan Rabu (6/11/2024) pagi seiring kenaikan di Wall Street seiring proses pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data pasar, pukul 09.04 WIB, Indeks Nikkei 225 meningkat 1,54 persen, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas menguat 1,14 persen pada Rabu, melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya.

Baca Juga:

Pasar Nantikan Pemangkasan Suku Bunga The Fed, IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat

Para investor di pasar Asia, termasuk Jepang, kini memantau pemilihan presiden AS, di mana hasil awal menunjukkan Donald Trump memimpin dengan kuat, mengamankan 95 suara elektoral, sementara Kamala Harris memperoleh 35 suara elektoral sejauh ini.

Di sisi domestik, survei swasta menunjukkan sentimen di kalangan produsen Jepang melemah pada November akibat kekhawatiran akan menurunnya permintaan dari China serta tekanan inflasi yang terus berlangsung.

Baca Juga:

Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Naik Rp4.000 ke Rp1.543.000 per Gram

Para investor juga menantikan rilis notulen rapat kebijakan terbaru Bank of Japan (BOJ) untuk mencari petunjuk mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Pasar saham China melonjak mendekati level tertinggi satu bulan karena investor mengantisipasi pertemuan para pembuat kebijakan utama di Beijing minggu ini yang diperkirakan akan menyetujui pembiayaan kembali utang pemerintah daerah serta pengeluaran tambahan.

Baca Juga:

Kinerja Operasional Sesuai Harapan, Solusi Sinergi (WIFI) Raup Pendapatan Rp504 Miliar

Indeks Shanghai Composite terapresiasi 0,69 persen dan CSI 300 mendaki 0,69 persen. Berbeda, Hang Seng Hong Kong melemah 0,85 persen.

Kongres Rakyat Nasional China (NPC) mengadakan pertemuan lima hari yang berlanjut pada hari Selasa, dengan investor mengamati kemungkinan adanya stimulus tambahan dan kebijakan untuk menstabilkan ekonomi.

Selain itu, indeks Straits Times Singapura tumbuh 0,18 persen, KOSPI Korea Selatan terangkat 0,32 persen, dan ASX 200 Australia bertambah 0,95 persen.

Wall Street Menghijau

Futures saham AS dan dolar Paman Sam mengalami penguatan di Asia pada Rabu karena hasil awal dari pilpres AS membuat investor berhati-hati.

Seperti yang diperkirakan, Partai Republik Donald Trump memenangkan Indiana dan Kentucky, sementara Kamala Harris dari Partai Demokrat merebut Vermont, menurut proyeksi dari Kepala Peneliti Edison Research. TPS di enam negara bagian pertama AS telah ditutup.

Imbal hasil Treasury AS meningkat karena beberapa situs taruhan mulai mengunggulkan Trump, sementara pasar futures tetap yakin, Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis.

Para analis umumnya berasumsi bahwa jika diterapkan, rencana Trump untuk membatasi imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif yang luas akan memberikan tekanan lebih besar pada inflasi dan imbal hasil obligasi, dibandingkan kebijakan Kamala Harris yang berhaluan tengah-kiri.

"Kita melihat imbal hasil Treasury meningkat sedikit, dolar menguat, dan bitcoin naik seiring hasil awal mulai masuk," kata Kepala Ekonom di Annex Wealth Management Brian Jacobsen.

"Meskipun belum ada keyakinan penuh dalam pergerakan ini; tampaknya ini hanyalah lonjakan kecil," tuturnya.

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS menguat menjadi 4,34 persen dari sebelumnya 4,28 persen, mendekati level tertinggi empat bulan di 4,388 persen yang disentuh pekan lalu. Imbal hasil obligasi dua tahun terapreaiasi ke 4,245 persen dari 4,189 persen di New York.

Futures S&P 500 naik 0,5 persen dalam perdagangan yang berfluktuasi dan futures Nasdaq meningkat 0,2 persen. Futures EUROSTOXX 50 terkerek 0,2 persen, sementara futures DAX menguat 0,4 persen.

Semalam di AS, indeks S&P 500 menghijau 1,23 persen dan ditutup pada 5.782,76, sedangkan Nasdaq Composite naik 1,43 persen ke 18.439,17. Indeks Dow Jones Industrial Average bertumbuh 427,28 poin, atau 1,02 persen, berakhir di 42.221,88. (Aldo Fernando)