Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, S&P 500 menguat pada hari PEMILU AS, Selasa tanggal 5 Nov 2024 dipimpin oleh sektor Teknologi. Dow Jones Industrial Average naik 427 poin, atau 1%, indeks S&P 500 naik 1,2%, sementara NASDAQ Composite naik 1,4%.
MARKET SENTIMENT : para investor merasa gelisah karena jajak pendapat terkini menunjukkan DONALD TRUMP dan KAMALA HARRIS bersaing ketat dalam pemilihan presiden , dengan hasil yang kemungkinan akan menentukan kebijakan perdagangan dan pajak selama 4 tahun ke depan. Jajak pendapat sebelumnya menunjukkan Trump lebih di atas angin ketimbang Harris, namun tren ini tampaknya telah berbalik menjelang pemilihan. Trump diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak kebijakan inflasi dan mengenakan tarif perdagangan yang lebih ketat pada CHINA – skenario yang dapat menjadi pertanda buruk bagi sektor Teknologi besar ; sementara Harris telah mengusulkan peningkatan pajak pada individu dengan kekayaan bersih tinggi dan bisnis besar, sambil meringankan beban pajak pada keluarga.
– FOMC MEETING : semakin mendekat dengan jadwal hari Kamis (keputusan keluar Jumat dini hari WIB), yang juga membatasi aktivitas para pelaku pasar di mana bank sentral hampir 100% diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, setelah pemangkasan sebesar 50 bps pada bulan September. Fokus akan tertuju pada pidato Fed Chairman JEROME POWELL Jerome Powell tentang rencana bank sentral untuk pemangkasan suku bunga di masa mendatang.
– INDIKATOR EKONOMI : Sektor jasa AS melaju ke level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun pada bulan Oktober karena lapangan kerja pulih dengan kuat sementara defisit perdagangan AS melonjak ke level tertinggi hampir 2,5 tahun pada bulan September seperti dinyatakan dalam angka US Trade Balance.
CURRENCY & FIXED INCOME : DOLLAR AS merosot signifikan ke level terendah 3 minggu seiring para trader menyesuaikan posisi menjelang hasil pemilu. Peso Meksiko dan Yuan China adalah dua mata uang yang dapat terpukul paling keras oleh pembatasan perdagangan tambahan dan tarif impor yang mungkin diberlakukan oleh pemerintah AS , skenario yang kemungkinan besar akan terjadi jika Donald Trump memenangkan pemilihan.
MARKET EROPA & ASIA : Setali tiga uang dengan China, aktifitas jasa di INGGRIS ekspansif di atas ekspektasi pada bulan Oct. Hari ini adalah giliran JEPANG yang melaporkan Services PMI (Oct) juga sama2 meningkat walau masih berjuang untuk keluar dari wilayah kontraksi.
– Siang nanti, JERMAN & EUROZONE akan merilis angka Composite & Services PMI (Oct), disusul oleh INGGRIS untuk Construction PMI
KOMODITAS : Ancaman BADAI TROPIS RAFAEL membuat perusahaan energi AS di Teluk Meksiko mulai mengevakuasi pekerja dari anjungan lepas pantai. Analis mengatakan badai tersebut dapat mengurangi produksi minyak sekitar 4 juta barel. Data penyimpanan minyak dirilis oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menyebutkan terjadi penambahan 3.13 juta barrel minyak, di atas perkiraan 1,8juta barrel, menyusul penyusutan stok 573 ribu barrel pada pekan sebelumnya. Kabar tak terduga tersebut langsung menyebabkan harga minyak mentah berjangka US WTI turun dalam perdagangan after market kemarin. Harga minyak mentah berjangka US WTI, patokan AS, saat ini diperdagangkan pada USD 71,51 per barel, setelah sebelumnya sempat ditutup naik 0,7% pada USD 71,99 / barel. Laporan menyusul dari Asosiasi Energi International akan dirilis hari ini. Para analis memperkirakan perusahaan energi AS menambahkan sekitar 1,1 juta barel minyak mentah ke dalam penyimpanan selama minggu yang berakhir pada tanggal 1 November. Itu dibandingkan dengan peningkatan sebesar 13,9 juta barel pada minggu yang sama tahun lalu dan peningkatan rata-rata sebesar 4,2 juta barel selama lima tahun terakhir (2019-2023).
– Pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NATIONAL PEOPLE CONGRESS) CHINA yang membuat banyak trader menunggu, terkait kejelasan tentang stimulus fiskal guna meningkatkan prospek demand China.
– Aktivitas hedging (lindung nilai) kontrak minyak mentah mencapai rekor di bulan Okt. Hedging dapat membantu produsen mengurangi risiko dan melindungi produksi mereka dari pergerakan tajam di pasar dengan mengunci harga minyak. Hal ini juga dapat memberi pedagang peluang untuk mendapat untung di saat volatilitas tinggi. Sekitar 68,44 juta barel minyak dalam bentuk berjangka dan opsi diperdagangkan pada bulan Oktober, menurut data dari Intercontinental Exchange, melampaui rekor bulanan yang dicapai pada bulan Maret 2020 ketika minyak berjangka Brent anjlok sekitar USD 30 per barel karena pandemi COVID-19 menghancurkan permintaan minyak global.
IHSG bertahan di Support Neckline yang kritikal dari pola (bearish reversal) DOUBLE TOP, mengamankan posisi untuk tidak Closing di bawah Support penting 7450.
Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas menilai animo market akan sangat ditentukan pada hasil keputusan PILPRES AS (yang bisa makan waktu berhari-hari untuk mengumpulkan suara).
Resistance yang butuh cukup banyak motivasi untuk ditembus adalah sekitar 7600-7670.
Para investor disarankan untuk WAIT & SEE ke mana sentimen positif bergulir.
“IHSG nyata adanya terlihat berjuang keras untuk dapat kembali bertengger di atas jalur uptrend yang sah, namun belum berhasil juga menembus ke atas gerbang pertama 7630, apalagi mengamankan posisi ke atas 7700. Menimbang faktor ketidakpastian yang semakin tinggi over this weekend, kami dapat mengerti jika sell-off masih akan terjadi di market demi mengamankan capital, walau Foreign Net Sell kemarin agak sedikit melunak secara nominal, hanya terdata IDR 85.08 milyar, namun mentotalkan jual bersih asing sebulan kemarin di angka IDR 5.7 triliun. IHSG berpotensi Rebound,” beber analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (06/11).
Hot
No comment on record. Start new comment.