Harga Emas Dunia Jatuh 3 Persen Merespons Hasil Pilpres AS

IDXChannel – Harga emas dunia turun tajam pada perdagangan Rabu (6/11/2024) seiring menguatnya dolar dan imbal hasil Treasury.

Hal ini setelah Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.

Baca Juga:

Terpilih Lagi Sebagai Ketua ASBISINDO, Hery Gunardi Optimistis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup jatuh 3,09 persen ke level USD2.659,17 per troy ons.

Penurunan harga emas terjadi di tengah pelemahan komoditas secara umum setelah Trump dari Partai Republik berhasil mengalahkan kandidat Demokrat Kamala Harris, yang mengantarkannya kembali ke Gedung Putih empat tahun setelah kalah dari Joe Biden.

Baca Juga:

Percepat Pembangunan Infrastruktur, OJK Terbitkan POJK Tentang Pengawasan SMI

Trump berjanji akan menerapkan tarif besar-besaran untuk impor AS, yang berpotensi memicu tambahan inflasi di saat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve (The Fed) memulai pertemuan kebijakan dua harinya, dengan ekspektasi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin.

"Emas melemah, terbebani oleh penguatan berkelanjutan USD dan risiko bahwa FOMC mungkin memperlambat laju pemotongan suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi yang mungkin bangkit kembali,” kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (6/11).

Baca Juga:

Cek Daftar Harga BBM Pertamina Hari Ini, Pertamax cs Tak Alami Perubahan

“Secara keseluruhan, hasil pemilu ini memperkuat pandangan kami yang bullish terhadap logam safe-haven.”

Sementara, Kepala Analisis Pasar di StoneX Rhona O'Connell berpendapat, pasar emas sebelumnya telah memperhitungkan kemungkinan hasil pemilu yang diperdebatkan, sehingga kemenangan yang jelas menghilangkan elemen risiko.

“Akibatnya, pergerakan ini mungkin semakin cepat dipicu oleh algoritma,” katanya, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (6/11).

Dolar AS melonjak tajam setelah kemenangan Trump. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 1,55 poin menjadi 104,976.

Harga obligasi AS jatuh, mendorong imbal hasil lebih tinggi dan meningkatkan biaya kepemilikan emas.

Obligasi AS bertenor dua tahun terakhir tercatat menawarkan imbal hasil 4,272 persen, naik 7,7 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun menguat 13,5 basis poin menjadi 4,422 persen. (Aldo Fernando)