Performa Positif Emiten Perbankan hingga Perunggasan di Kuartal III-2024

IDXChannel - Sektor perbankan, otomotif, batu bara, dan unggas mencatat kinerja cemerlang sepanjang kuartal III-2024 (3Q24).
Riset terbaru dari RHB Sekuritas, terbit pada 8 November 2024, menunjukkan, laba bersih perusahaan 3Q24 meningkat 9,6 persen secara kuartalan (QoQ) dan naik 11,6 persen secara tahunan (YoY).

Akumulasi laba sembilan bulan pertama 2024 (9M24) tumbuh 4,1 persen YoY, mencapai 76 persen dari target tahunan—sesuai dengan ekspektasi. Angka ini berasal dari kinerja 56 dari 76 perusahaan yang dicakup oleh riset RHB Sekuritas.
Bank Tetap Solid

Menurut RHB, bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menunjukkan kekuatan dari pertumbuhan pinjaman yang solid dan pendapatan non-bunga yang stabil.
BBCA meningkatkan target pertumbuhan pinjaman untuk tahun fiskal 2024 (FY24), sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan pertumbuhan net interest margin (NIM) dan non-bunga yang sehat.

Namun, Bank BJB (BJBR) menghadapi tantangan dari penurunan NIM.
Otomotif dan Komponen Mendulang Untung
Sektor otomotif dan komponen tampil kuat, didorong oleh tingginya permintaan kendaraan bekas dan pasar suku cadang pengganti, meski penjualan kendaraan baru melambat.
PT Astra International Tbk (ASII) mendapat dorongan laba dari segmen tambang, emas, dan layanan keuangan, sementara PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) memanfaatkan pemulihan perdagangan dan manufaktur. Kedua perusahaan ini berhasil mencapai sekitar 85 persen dari target laba FY24.
Konsumer Bervariasi, Tantangan untuk Mayora dan Unilever
Di sektor konsumer, Indofood CBP (ICBP) dan Indofood Sukses (INDF) menunjukkan kinerja baik berkat keuntungan dari apresiasi kurs dan permintaan yang kuat.
Sebaliknya, Mayora Indah (MYOR) dan Unilever Indonesia (UNVR) menghadapi tantangan akibat kenaikan biaya bahan baku dan persaingan yang semakin ketat.
Sektor Kesehatan dan Telekomunikasi Tertekan
RHB Sekuritas mencatat, sektor kesehatan dan telekomunikasi mengalami tekanan pada kuartal III-2024.
Sektor kesehatan menghadapi penurunan volume pasien serta kenaikan biaya operasional, yang berdampak pada kinerja keseluruhan.
Di sisi lain, sektor telekomunikasi juga mengalami perlambatan akibat berkurangnya permintaan data dan stagnasi pertumbuhan jumlah pelanggan.
Batu Bara dan Migas Terdorong Harga Komoditas Tinggi
Sektor batu bara dan migas mempertahankan performa baik berkat harga komoditas yang kuat. United Tractors (UNTR) dan Adaro Energy (ADRO) memimpin di sektor batu bara.
Sementara, Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Medco Energi Internasional (MEDC) menunjukkan ketahanan di sektor migas dengan kenaikan margin distribusi dan pendapatan dari entitas asosiasi.
RHB Sekuritas menjelaskan, kinerja yang beragam di sektor tambang logam pada kuartal ketiga 2024.
Vale Indonesia (INCO) menghadapi tekanan dari tingginya biaya energi, yang berdampak pada profitabilitas perusahaan.
Di sisi lain, Aneka Tambang (ANTM) menunjukkan performa positif berkat permintaan yang kuat.
Sektor Teknologi Sesuai Harapan
RHB Sekuritas melaporkan kinerja emiten teknologi, Bukalapak (BUKA) dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), yang sesuai ekspektasi pada kuartal III-2024.
Bukalapak berhasil memperkecil kerugian bersih dan mencatat laba inti positif, dengan penurunan pada adjusted EBITDA.
Sementara itu, GoTo semakin mendekati titik impas pada adjusted EBITDA, didukung oleh peningkatan tahunan yang kuat pada gross transaction value (GTV) dan margin kontribusi.
Infrastruktur dan Properti Alami Normalisasi
Sektor infrastruktur mengalami pertumbuhan tahunan berkat kenaikan tarif, tetapi laba kuartalan menurun karena faktor musiman.
Di sisi lain, sektor properti mencatat normalisasi pendapatan setelah kinerja kuat pada paruh pertama tahun ini, didorong oleh pendapatan berulang dari segmen hospitality. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.