Note

Rupiah Indonesia Masih Bergulat di 15.735 Melawan Dolar AS setelah Inflasi Indonesia Beragam, Awasi NFP AS

· Views 23
  • USD/IDR masih mempertahankan penguatan di 15.735, meski Dolar AS melemah semalam.
  • Inflasi tahun-ke-tahun Indonesia untuk bulan Oktober melemah ke di 1,71%, inflasi bulanan keluar dari wilayah deflasi, naik ke 0,08%.
  • NFP AS bulan Oktober yang dirilis malam ini diharapkan akan turun ke 113.000. 

Rupiah Indonesia (IDR) bertengger di level 15.735 lebih lemah dari harga pembukaannya di 15.710, walaupun Dolar AS (USD) tengah bergerak turun sejak semalam pada saat berita ini ditulis. Pada perdagangan kemarin, pasangan mata uang USD/IDR mencapai level 15.770, kemudian merosot dan ditutup di 15.719, bertahan di atas level support utama 15.700 menjelang data NFP AS yang dirilis malam ini.

Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur S&P Global Indonesia yang dirilis pagi tadi menunjukkan bahwa data ini tetap stabil di 49,2 pada bulan Oktober, yang mencatatkan pelemahan aktivitas pabrik selama empat bulan berturut-turut. Poin-poin yang disoroti dalam laporan S&P Global tersebut adalah output dan pesanan baru sedikit turun pada bulan yang dilaporkan, kondisi bisnis yang lesu mendorong perusahaan-perusahaan mengurangi staf di pabriknya, dan kepercayaan diri terhadap masa mendatang tetap positif karena adanya harapan akan kondisi pasar stabil dan berkurangnya ketidakpastian geopolitik pada bulan-bulan mendatang. Namun, kepercayaan diri turun sejak bulan September hingga ke posisi terendah dalam empat bulan dan di bawah rata-rata historis.

Selain itu, Inflasi Indonesia untuk bulan Oktober baru saja dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data tahun-ke-tahun (YoY) tercatat lebih rendah di 1,71% dari sebelumnya 1,84% dan mendekati estimasi 1,7% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,01. Sementara itu data bulan-ke-bulan (MoM), telah keluar dari wilayah deflasi, yang tercatat di 0,08%, dari -0,12% sebelumnya, di atas estimasi 0%. Data komponen inti tahun-ke-tahun (YoY) juga mencatatkan kenaikan ke 2,21% dari sebelumnya 2,09% dan lebih tinggi dari estimasi di 2,1%. 

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap enam mata uang utama lainnya, tengah memulihkan pelemahan dari beberapa perdagangan sebelumnya di 103,96 di sesi perdagangan Asia siang ini, masih bertahan di atas support dinamis yang ditunjukkan oleh Simple Moving Average (SMA) 200 periode pada grafik harian.

Semalam, di Amerika Serikat, Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) tahun-ke-tahun, naik 2,1% di bulan September sesuai dengan estimasi, dibandingkan dengan 2,2% di bulan sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh Biro Analisis Ekonomi (Bureau of Economic Analysis/BEA) AS. Data bulanan menunjukkan kenaikan 0,2%, sesuai dengan yang diharapkan.

Indeks Harga PCE inti tahun-ke-tahun, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, melonjak ke 2,7% pada periode yang sama, sama dengan kenaikan pada bulan Agustus dan di atas estimasi pasar sebesar 2,6%. Indeks Harga PCE inti bulan-ke-bulan naik 0,3% sesuai dengan konsensus.

Para pedagang pasangan mata uang USD/IDR tampaknya enggan untuk melakukan perdagangan yang agresif saat ini karena menunggu data Nonfarm Payrolls bulan Oktober nanti malam di sesi perdagangan Amerika. NFP diprakirakan akan turun ke 113.000 dari 254.000. Menurut Yohay Elam, Analis Senior FXStreet, jika NFP sesuai dengan prakiraan, antara 113.000 hingga 140.000 dan Tingkat Pengangguran di 4,1%, Dolar (AS) akan tetap stabil. Jika NFP di atas 140.000 dan Tingkat Pengangguran di 4%, Dolar AS akan melejit karena prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. Namun, jika NFP kurang dari 113.000 dan Tingkat Pengangguran di 4,2%, Dolar AS akan terjerembab. Pergerakan Dolar AS yang terdampak oleh data NFP ini akan memengaruhi pergerakan USD/IDR selanjutnya.

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Jum Nov 01, 2024 12:30 GMT (19:30 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 113Rb

Sebelumnya: 254Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.

 

Bagikan: Pasokan berita

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.