Note

Bursa Asia Melemah saat Wall Street Beragam

· Views 27
Bursa Asia Melemah saat Wall Street Beragam
Bursa Asia Melemah saat Wall Street Beragam. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (14/11/2024), di tengah Wall Street ditutup bervariasi.

Berdasarkan data pasar, pukul 09.12 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,10 persen di tengah depresiasi yen ke level terendah dalam 3 bulan terakhir.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah saat Wall Street Beragam Prabowo Temui Menhan AS di Washington, Bahas Apa?

Saat ini, investor menantikan rilis PDB kuartal III-2024 yang dapat memberikan wawasan lebih jauh soal prospek ekonomi Jepang.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga terkoreksi, yakni sebesar 0,70 persen, sedangkan Shanghai Composite Index melemah 0,21 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah saat Wall Street Beragam GOTO Catatkan Saham Multipel, Dapat Kode GOTOM

Kemudian, indeks Straits Times Singapura merosot 0,21 persen.

Berbeda, indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,70 persen dan ASX 200 Australia tumbuh 0,38 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah saat Wall Street Beragam IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed, Saham BRIS, ESSA, ACES Dijagokan 

Wall Street Beragam

Indeks saham acuan AS alias Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu, di tengah respons pasar terhadap data inflasi konsumen terbaru dan pernyataan para pejabat Federal Reserve (The Fed).

Dow Jones Industrial Average naik 0,1 persen menjadi 43.958,2, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,3 persen ke 19.230,7.

S&P 500 ditutup nyaris tanpa perubahan di 5.985,4. Sektor konsumen non-primer memimpin penguatan, sementara layanan komunikasi mengalami penurunan terbesar.

Data pemerintah menunjukkan inflasi konsumen AS pada Oktober meningkat sesuai proyeksi Wall Street.

Inflasi inti, yang mengecualikan komponen makanan dan energi yang volatil, tetap stabil di 0,3 persen pada Oktober dibandingkan dengan September. Secara tahunan, inflasi inti tercatat di 3,3 persen.

"Inflasi terus tinggi dengan sedikit perbaikan pada ukuran inti sejak Juni," kata perusahaan broker saham Stifel dalam catatan kepada klien, dikutip MT Newswires, Rabu (13/11).

Kemungkinan bank sentral Paman Sam akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan depan naik menjadi sekitar 82 persen pada Rabu, dari 59 persen pada Selasa, menurut alat CME FedWatch.

Kemungkinan sisanya menunjukkan suku bunga akan tetap tidak berubah.

Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, setelah sebelumnya menurunkan 50 basis poin pada September.

Data resmi harga produsen AS untuk Oktober dijadwalkan rilis pada Kamis.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 1,8 basis poin menjadi 4,45 persen, sedangkan tenor dua tahun turun enam basis poin menjadi 4,28 persen.

Presiden The Fed Dallas Lorie Logan dan Presiden The Fed St. Louis Alberto Musalem dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa FOMC perlu berhati-hati dalam memangkas suku bunga di tengah risiko inflasi yang tinggi.

Sementara itu, Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid mengatakan bahwa meskipun FOMC perlu melonggarkan kebijakan, "masih harus dilihat seberapa jauh suku bunga akan turun atau di mana suku bunga akhirnya akan stabil." (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.