Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Komentar Ketua The Fed
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (15/11/2024), di tengah memerahnya Wall Street di Amerika Serikat (AS) seiring perubahan nada dari Federal Reserve (The Fed) turut memperkuat dolar.
Menurut data pasar, pukul 09.30 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang meningkat 0,80 persen, Hang Seng Hong Kong mendaki 0,35 persen, Shanghai Composite tumbuh 0,05 persen, dan ASX 200 Australia terkerek 0,43 persen.
Di sisi lain, indeks KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,40 persen dan Straits Times Singapura melemah 0,03 persen.
Wall Street Lesu
Indeks acuan saham AS alias Wall Street ditutup melemah pada Kamis seiring para pelaku pasar mencerna komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,6 persen menjadi 5.949,2 dan 19.107,7, sementara Dow Jones Industrial Average melemah 0,5 persen ke 43.750,9.
Di antara sektor-sektor, industri mengalami penurunan terbesar. Hanya sektor energi dan teknologi yang ditutup menguat.
Powell mengatakan, dikutip dari MT Newswires, Kamis (14/11), “ekonomi AS tidak mengirimkan sinyal bahwa kita perlu terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneter.”
"Kekuatan yang kita lihat saat ini di ekonomi memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati," ujarnya.
"Pada akhirnya, jalur suku bunga kebijakan akan tergantung pada bagaimana data dan prospek ekonomi berkembang."
Kendati inflasi mendekati target jangka panjang 2 persen, Powell melihat, hal tersebut belum sepenuhnya tercapai.
"Kami memantau penurunan bertahap inflasi di sektor perumahan, yang masih belum sepenuhnya normal."
Secara terpisah, Gubernur The Fed Adriana Kugler mengatakan laju penurunan inflasi di AS melambat, sementara inflasi perumahan yang membandel dan tekanan harga di kategori lain bisa menghambat kemajuan menuju stabilitas harga.
Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, setelah penurunan sebesar 50 basis poin pada September.
Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun naik 7,6 basis poin menjadi 4,36 persen pada Kamis, sementara imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sedikit berubah pada 4,45 persen.
Kabar lainnya, pertumbuhan harga produsen (PPI) AS meningkat pada Oktober dibandingkan bulan sebelumnya, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS).
Data BLS pada Rabu menunjukkan inflasi konsumen di AS meningkat sejalan dengan perkiraan pasar bulan lalu.
Probabilitas FOMC menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di Desember turun menjadi 59 persen pada Kamis dari 83 persen pada Rabu, menurut alat CME FedWatch. Sementara, peluang The Fed menahan suku bunga meningkat menjadi 41 persen.
Aplikasi mingguan untuk asuransi pengangguran turun ke level terendah sejak Mei, sementara klaim lanjutan menurun. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.