Pizza Hut (PZZA) Ungkap Penyebab Penjualan Turun di 2024
IDXChannel - Kinerja keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) tertekan dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Penjualan pemegang lisensi waralaba Pizza Hut di Indonesia itu turun dua digit.
Dalam laporan keuangan per 30 September 2024, penjualan neto PZZA anjlok 26 persen dari Rp2,75 triliun menjadi Rp2,04 triliun. Kondisi ini ikut menekan bottom-line perseroan di mana rugi bersih membengkak dari Rp39 miliar menjadi Rp97 miiliar.
Direktur Sarimelati Kencana, Boy Lukito menilai, ada dua faktor utama yang menjadi penyebab penjualan perseroan turun pada tahun ini. Faktor dalam negeri terkait daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah yang lesu menjadi penyebab.
"Pertama, dari kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia sendiri yang di mana sama-sama melihat tidak hanya memengaruhi Pizza Hut, tapi juga industri bisnis lainnya itu dari ekonomi menengah yang turun kelas," katanya dalam Paparan Publik dikutip Senin (18/11/2024).
Kedua, Boy mengakui ada faktor eksternal lain yang menekan kinerja PZZA, yakni kondisi geopolitik di Timur Tengah (Timteng). Dia menyebut, faktor gepolitik tersebut berdampak sejak awal terhadap perusahaan.
"Bisa dilihat dari social reasoning kami, memang sudah ada penurunan dari waktu awal itu, tapi kami tidak bisa memisahkan mana yang (dampaknya) lebih besar dan mana yang lebih kecil (dengan daya beli)," tuturnya.
Di tengah situasi saat ini, manajemen memutuskan untuk menahan ekspansi dan melakukan upgrade pada gerai-gerai yang sudah ada. Pasalnya, banyak gerai-gerai milik Pizza Hut yang sudah berusia puluhan tahun sehingga outdated dari sisi desain.
Kondisi operasional PZZA tampak tertekan pada 2024. Penurunan pendapatan yang dialami perseroan tersebut juga tercermin dari penerimaan kas dari pelanggan yang terkoreksi 26 persen dari Rp2,77 triliun menjadi Rp2,05 triliun.
Kendati demikian, penurunan penerimaan juga diiringi dengan penurunan pada sewa dibayar di muka dan pembayaran kepada pemasok sehingga membuat arus kas operasional turun lebih rendah sebesar 14 persen dari Rp374 miliar menjadi Rp322 miliar.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.